Sikap tak acuh ditunjukkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim Musyahrim terhadap pembangunan gedung Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang tersendat.
Menurutnya, cepat atau lambat proses pembangunan tidak akan berpengaruh pada pendidikan di Kaltim. Lagi pula, bagi yang ingin masuk ITK masih bisa dititip ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
“Saya kira tidak ada pengaruhnya. Yang mau sekolah ‘kan bisa ke ITS,” ujarnya saat dihubungi wartawan melalui ponselnya, belum lama ini (31/5).
Ia enggan berkomentar banyak terkait pembangunan gedung ITK, lantaran proyek itu langsung ditangani Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bukan Pemprov Kaltim. Berkaca pada hal itu, kata dia, Disdik Kaltim tak mungkin membantu dalam pendanaan.
“Provinsi memang pernah mengalokasikan pembebasan lahan, tapi bukan di Disdik. Disdik tidak pernah mengalokasikan untuk proyek ITK,” jelasnya.
Seperti diketahui, pembangunan gedung ITK di Karang Joang Kilometer (Km) 13 tampaknya jalan di tempat. Dua kali proyek ini dilelang, tapi tak satu pun yang berhasil menang tender. Alokasi yang minim ditengarai menjadi penyebab pembangunan gedung sepi kontraktor yang berminat menggarap proyek ini.
Pembangunan ITK sempat terganjal masalah lahan yang belum bersertifikat, sehingga anggaran Rp 39 miliar pada 2013 lalu tidak bisa dicairkan. Tahun ini, lahan 60 hektare sudah bersertifikat dan diserahkan gubernur ke Mendikbud. Alokasi untuk pembangunan gedung ITK sebesar Rp 37 miliar. Namun dua kali proyek dilelang, tak satu pun kontraktor yang ditetapkan sebagai pemenang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Balikpapan Suryanto membeberkan, tim dari ITS Surabaya sebagai kuasa pengguna anggaran baru saja ke Balikpapan dan menyampaikan dua kali lelang digelar selalu gagal.
“Yang pertama karena tak ada peminat (kontraktor), yang kedua karena peminatnya tak lulus administrasi,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, ITS mulai berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan terkait penunjukan langsung supaya proyek bisa lekas dibangun.
“Karena ‘kan sudah dua kali gagal lelang, jadi yang ketiga ini asalkan ada peminat dan lulus administrasi bisa tunjuk langsung,” imbuhnya. [] RedFj/KP