Kecamatan Samarinda Utara selalu kebanjiran jika hujan. Hal itu disebabkan banyak drainase yang tidak berfungsi dengan baik dan sebagian wilayah yang bahkan belum memiliki saluran air. Sebab itu, Camat Samarinda Utara Syamsu Alam mendorong Pemkot Samarinda, mendukung upaya pembangunan drainase.
Syamsu Alam juga sangat berharap khusus di wilayah Samarinda Utara, pembangunannya diarahkan pada pembangunan drainase dan perbaikan jalan. Karena dua hak itu yang dirasa belum maksimal di wilayah tersebut. Misalnya di Jalan Kebon Agung dan Gunung Kapur, Kelurahan Lempake yang sangat rentan banjir, drainasenya harus diperdalam dan diperlebar.
Selain itu, masalah drainase juga terjadi di wilayah Kelurahan Sempaja Selatan, tepatnya di Jalan KH Wahid Hasyim I depan Kompleks Stadion Madya Sempaja dan Simpang Eempat Sempaja. Yang paling parah di Jalan KH Wahid Hasyim II tepatnya di sekitar Pos Polsubsektor Samarinda Utara, yang ketinggian air ketika banjir melebihi satu meter.
Di sisi lain, lanjut mantan Lurah Sempaja Utara dan Gunung Lingai ini, tidak berfungsinya drainase juga disebabkan warga yang sulit diatur. Tidak dipungkiri banyak warga menutup drainase menggunakan cor beton. Adapula yang membangun kios dan membuang sampah ke drainase.
Hal ini juga menjadi salah satu penyebab banjir parah di beberapa lokasi yang disebutkan sebelumnya. “Karena itu masalah banjir ini harus diselesaikan baik di pemerintah maupun di masyarakat sendiri,” tambahnya.
Selain persoalan tersebut, juga banyak jalan yang sebenarnya milik provinsi. Sehingga Pemkot juga tidak sepenuhnya bisa mengambil alih perbaikan jalan dan drainase, kalau tidak ada instruksi dari pemprov. Tarik ulur tanggung jawab yang juga kerap menjadi hambatan dalam memperbaiki kota ini.
“Ada proyek provinsi ada kota bahkan ada yang pusat. Jadi Pemkot tidak bisa mengambil alih pembangunan drainase kalau itu milik provinsi, kecuali ada komunikasi atau komitmen sebelumnya,” pungkasnya. [] RedFj/SP