Wanita Obyek Ideal Jambret

PELAKU jambret kerap menjadikan wanita sebagai sasaran “kerja” mereka. Hal itu karena wanita dinilai sebagai makhluk yang lemah.
Menurut data yang dihimpun wartawan, lebih dari 80 persen korban penjambretan di Kota Tepian dialami kaum hawa.
Termasuk di kawasan Palaran, Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir. Hampir seluruh korban pelaku penjambretan di tiga kawasan ini adalah wanita. Modus yang kerap dilakukan para pelaku adalah membuntuti korbannya sebelum merampas tas yang mereka bawa.
Hal itu dibenarkan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Kapolsekta Palaran Kompol Yosafat Sallata, didampingi Kanit Reskrim Iptu Supriyadi. Menurutnya, kaum hawa menjadi obyek ideal bagi pelaku penjambretan.

“Biasanya kasus penjambretan itu dialami wanita yang sedang berkendara. Rata-rata kejadiannya pada malam hari saat korban melintas di jalanan yang sepi. Yang paling sering diambil para pelaku adalah tas yang diletakkan korban di lengan,” ujar Supriyadi.
Untuk menghindari hal itu, Supriyadi menyarankan kepada para wanita agar tidak menggunakan kendaraan roda dua pada malam hari seorang diri.

Selain itu, agar tidak memancing pelaku kejahatan untuk beraksi, ia juga menyarankan agar menggunakan tas yang lebih aman.
“Bagi para wanita, minimal kalau jalan menggunakan motor malam hari itu berdua. Kemudian jangan menggunakan tas yang mudah dirampas. Selain itu juga kami sarankan untuk tidak menggunakan perhiasan secara berlebihan,” paparnya.

Selain itu menyasar kaum hawa yang menggunakan motor, pelaku juga terkadang membidik mereka yang ada di pasar atau pusat keramaian. Jika ada kesempatan, para penjahat jalanan ini tak segan sehak menjalankan aksinya.
“Sebenarnya tidak monoton. Para pelaku juga menggunakan kesempatan lain untuk beraksi. Itu sebabnya kami sarankan kepada siapapun untuk lebih waspada,” tuturnya.

Saat ditanya berapa banyak kasus penjambretan di wilayah hukumnya saat ini, perwira pertama polisi ini tidak menjelaskan secara pasti. Namun ia menyebutkan selama tahun ini jumlah kasus jambret di wilayah hukumnya menurun drastis.
“Dibanding dua tahun lalu, sepertinya jumlah kasus jambret di wilayah kami jauh menurun. Itu terbukti dari minimnya jumlah laporan yang masuk kepada kami,” paparnya. [] RedFj/SP

Serba-Serbi