Hari ketiga turnamen bulutangkis Djarum Sirnas Bulutangkis Gubernur Kalteng Open 2014, Rabu (4/6), menampilkan duel-duel menarik. Kejutan-kejutan mulai muncul pada turnamen yang berlangsung di GOR Sanaman Mantikei, Palangka Raya ini. Salah satunya, juara Sirnas Bulutangkis Bandung Open, Choirunnisa, tumbang. Choirunnisa yang turun di kelas tunggal remaja putri, tumbang dari Ranti Dwi Putri (Ranti) dari PB AUFA Kalsel.
Choirunnisa merupakan binaan dari PB Mutiara Cardinal Bandung. Setelah melewati pertarungan yang seru dan menegangkan, Ranti mampu menaklukkan Choirunnisa dengan skor 2-1 (21-19, 15-21 dan 21-16). Ranti sebelumnya melaju ke babak 16 besar setelah melewati hadangan Sarah Christin dari Pelatprov PBSI Jakarta di babak penyisihan, sementara Choirunnisa melaju ke babak 16 besar tanpa harus susah payah mengalahkan lawan karena menang bye.
Saat laga dimulai, kemarin, Ranti tampak percaya diri meskipun yang dihadapi merupakan juara Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning Bandung Open 2014. Dengan kemenangan itu, Ranti berhak lolos ke babak 8 besar.
Awal game pertama, kedua pebulutangkis masih sama-sama bermain aman. Namun pada saat angka mulai mencapai belasan, keduanya mulai bermain lebih menyerang. Perebutan angka pun berjalan ketat. Ranti yang diinstruksikan pelatihnya agar tampil menyerang akhirnya berhasil menutup game pertama dengan kemenangan 21-19.
Memasuki game kedua, Choirunnisa yang defisit 1 angka langsung tancap gas. Permainannya makin berkembang, sementara Ranti justru makin sering membuat kesalahan sendiri. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Choirunnisa pun terus mencecar Ranti dengan smash keras yang dikombinasikannya dengan tricky shot yang memberinya poin. Game kedua akhirnya jadi milik Choirunnisa dengan skor akhir jadi 21-15.
Memasuki game penentuan, aksi jual beli smash makin sering terjadi. Berjalannya game ketiga ini cukup ketat. Sempat beberapa kali kedua pemain kejar-kejaran angka, bahkan sempat terjadi poin yang sama beberapa kali. Saat Ranti sudah memiliki poin 7, disamakan lagi Choirunnisa dengan poin 7, berturut-turut 8-8, 9-9, dan 16-16. Hal ini membuat penonton yang hadir dibuat tegang, termasuk pelatih kedua pemain.
Namun beberapa kali smash yang dilakukan Ranti tak bisa dikembalikan dengan sempurna sehingga membuat bola tersangkut di net. Kesalahan itupun beberapa kali diulang sehingga angka demi angka terus bertambah untuk Ranti. Tepuk tangan meriah dan sorak sorai penonton menandai berakhirnya game tersebut untuk kemenangan bagi atlet asal PB AUFA Kalsel itu, dengan skor 21-16. Dengan kemenangan itu, Rantipun melaju ke babak quarter finals dan akan menghadapi Winda Puji Hastuti dari PB BC Sidoarjo, Kamis (5/6) hari ini.
Usai pertandingan, Ranti, kelahiran Jakarta 16 tahun lalu ini, mengatakan akan tampil maksimal tanpa beban menghadapi lawannya nanti. Kendati berhasil menundukkan juara Sirnas Jawa Barat, namun tak sedikit pun menganggap remeh lawan. “Saya akan jaga stamina saja besok. Apalagi Winda juga bagus mainnya dan saya akan menerapkan permainan seperti saat melawan Choirunisa.”
Gadis ini menggeluti bulutangkis sejak duduk di kelas 5 SD, dan membela Kalsel dari kelas 2 SMP. Ia menargetkan bisa masuk babak final. Terlebih lagi ia belum pernah menjuarai Djarum Sirnas Li Ning selama mengikuti turnamen.
Sementara Choirunnisa yang ditemui usai pertandingan enggan memberikan komentar. Ia hanya bisa tertunduk lesu dan menangis meratapi kekalahannya. Imam sang pelatih mengakui anak asuhnya seolah terbuai dengan prestasi juara Sirnas di Bandung, beberapa waktu lalu. Sehingga saat pertandingan ia kurang mewaspadai lawan dan banyak poin yang terbuang percuma. Ia mengaku hanya bisa memotivasi agar anak asuhnya dapat kembali bangkit dari kekalahannya, dan tetap semangat untuk dapat mengoreksi diri atas kekalahan yang baru saja diterima.
“Meski sempat memimpin set pertama, tapi karena terlalu santai dan banyak poin terbuang sia-sia. Set kedua sudah berupaya memperbaiki permainan dan sudah kembail menemukan pola permainan, tapi ternyata musuh lebih ulet lagi. Kalau mau memaksa, sebenarnya bisa saja tapi musuh lebih memaksa lagi. Apalagi lawan lebih semangat dan berupaya mengejar bola. Terlebih lagi penempatan bolanya bagus,” tutur Imam.
Sementara di pertandingan lain untuk tungga putri remaja, Tria Nur Sadiyah dari SGS PLN Bandung lolos ke quarter finals setelah berhasil menyingkirkan Aldika Fanisha Gea dari PB Djarum Kudus dengan skor 21-15 dan 21-18. Sementara atlet PB Djarum Kudus lainnya, Tania Oktaviani Kusumah, melaju ke babak quarter final setelah menyingkirkan Fitri Ayu Nawangwulan dengan skor 13-21, 21-14 dan 21-13. [] RedHP/HarTab