Paparan pra Feasibility Study (FS) yang dilakukan oleh PT ITS Kemitraan, berlangsung di Aula Kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU) lantai 3, Kamis (12/6) kemarin. PT ITS Kemitraan adalah konsultan yang ditunjuk langsung oleh PT Waskita Karya untuk melakukan pra FS. Perwakilan PT ITS Kemitraan, Supartono memaparkan konsep pembangunan pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan.
Titik pembangunan jembatan yakni Pantai Nipahnipah, PPU dan Semayang, Balikpapan. “Jalur itu merupakan pelintasan kapal, salah satu risikonya, bakal terjadi jembatan ditabrak kapal yang melintas. Itu salah satu rekomendasi alternatif kita sampaikan,” ujar Supartono.
Paparan tersebut dihadiri Bupati PPU, Yusran Aspar, Direktur Utama PT Waskita Karya Muhammad Kholiq Yusran Aspar, Wakil Bupati Mustaqim Mz, Ketua DPRD Nanang Ali, Wakil Ketua DPRD Jon Kenedi, dan Sejumlah Anggota DPRD serta kepala SKPD.
Berdasarkan analisi kelayakan finansial, untuk kendaraan pribadi atau golongan I retribusi sekira Rp 150 ribu, golongan IIA Rp 250 ribu, dan golongan kendaraan IIB dikenakan retribusi sekira Rp600 ribu. Dia juga memberikan pertimbangan alternatif kepada pemrakarsa pembangunan jembatan dalam hal ini Pemkab PPU, Pemprov Kaltim, Pemkot Balikpapan dan PT Waskita Karya terkait dengan keselamatan jembatan dari tabrakan kapal yang melintas.
Dia menuturkan, setelah pra FS ini dilakukan, salah satu langkah yang harus ditempuh pihak pemrakarsa harus menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). “Kita juga merekomendasikan secepatnya diurus oleh pemrakarsa yaitu izin lingkungan dan Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR),” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Karya, Muhammad Kholiq mengatakan, jika Juli segala persyaratan yang direkomendasikan oleh PT ITS Kemitraan cepat selesai, tidak menutup kemungkinan pemancangan tiang jembatan bakal dimulai November 2014. Dirinya memastikan akan menggunakan alternatif satu. Pasalnya, untuk mempertimbangkan keamanan jembatan.
“Kami mengunakan alternatif satu, karena lebih murah dan aman, jika digeser jembatan tidak akan tegak lurus dengan arus, jika berlawanan arus natinya kapal yang lewat rawan tertabrak,” kata Kholig kepada Balikpapan Pos usai mengikuti presentase pra FS oleh PT ITS Kemitraan. Panjang jembatan dari titik pembangunan Pantai Nipahnipah, PPU dan Semayang, Balikpapan mencapai 5,4 kilometer dan menyedot anggaran Rp5,5 triliun.
“5,4 Kilometer itu hanya Nipahnipah-Semayang. Jika, dikoneksikan ke Sepinggan, mencapai 12 kilometer. Rencana Gubernur Kaltim, jembatan Penajam-Balikpapan akan dikoneksikan langsung dengan jalan tol Manggar, maka total mencapai 25 kilometer,” terangnya.
Dia menambahkan, jembatan penghubung PPU dan Balikpapan secara ekonomi dapat menguntungkan kedua daerah. Ia mengharapkan, segala persyaratan administrasi cepat dilengkapi, sesuai yang direkomendasikan oleh PT ITS Kemitraan supaya pembangunan cepat dimulai. “Recana Tata Ruang Wilayah (RTRW), analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), lama pengerjaan jembatan itu, antara 2,5 tahun dan maksimal 3 tahun” pungkasnya.
Bupati PPU, Yusran Aspar mengharapkan, partisipasi seluruh dinas terkait, untuk menyukseskan rencana pembangunan jembatan tersebut. Secara ekonomi, kata Yusran, pembangunan jembatan tersebut cukup menjanjikan.
Dan telah banyak investor yang mau menanam modal. “Inikan layak ekonomi. Banyak investor yang mendatangi saya, dan menyatakan kesiapannya untuk menanam saham. Namun saya belum mengambil keputusan sebelum berkoordinasi dengan pemrakarsa lainnya,” kata Yusran.
Sementra itu, Ketua DPRD PPU, Nanang Ali mengaku, mendukung penuh rencana pembangunan Jembatan penghubung Penajam-Balikpapan. “Saya pikir masyarakat PPU tidak ada yang tidak setuju. Karena sudah lama pembangunan itu dinanti-nantikan. Seharusnya pemrakarsa membentu tim penghubung komunikasi, agar koordinasi antara PPU, Balikpapan, Waskita, dan Provinsi tidak terputus,” saran Nanang. RedFj/BP