SEKADAU – Warga di tiga Belitang di Kabupaten Sekadau sedang mengalami kemarau panjang, mengakibatkan warga kesulitan air bersih.
“Sulit air bersih, kawasan Belitang Hulu beberapa hari terakhir selain debu, air bersih seperti harta karun. Kesulitan air bersih bukan hanya di kawasan kota Balai Sepuak, tapi daerah seperti Kedang, Tabuk, Renyok juga sulit air bersih. Jangankan untuk minum, untuk mandi saja sulitnya minta ampun,” kisah Karen, seorang warga Belitang Hulu, Selasa (29/7/2014).
Dia mengatakan jika dirinya merasa trauma seperti kemarau panjang pada tahun 1991, dimana banyak warga yang menderita sakit muntaber.
Khawatir akan wabah tersebut, dia meminta dengan ikhlas jika ada kelebihan dana CSR dari perusahaan yang berinvestasi di daerah Belitang Hulu, mungkin sebaiknya juga memikirkan untuk membantu warga membuat sumur bor.
“Sumur bor mungkin menjadi solusi untuk warga yang jauh dari sungai atau sungai yang mengering dan tercemar karena hutan yang sudah tandus. Sementara ini ada beberapa sumur bor yang sudah dibantu, tapi masih belum merata dan juga warga kesulitan mengelola sumur tersebut,” kenangnya.
Dia menceritakan jika di hulu (Balai Sepuak, Red ), sudah berjalan 2 bulan tidak ada turun hujan. Mungkin ada solusi lainnya pembagian air dari perusahaan menggunakan mobil tangki juga sangat diharapkan. “Ada sumur bor di depan kediaman saya milik tetangga, tapi sekarang sudah mengering, barusan saya coba melihat isi sumur bor itu.,” katanya.
Dia berharap kondisi saat ini bisa membuka mata pihak-pihak yang berkompeten, kiranya bisa membantu meluangkan pikiran mencari solusi untuk warga yang kesulitan air saat ini serta antisipasi dikemudian hari jika terjadi kemarau panjang.
Selain Belitang Hulu, untuk kawasan Belitang Hilir seperti Dusun Resak Balai, Desa Merbang tak jauh berbeda, hanya saja warga setempat kesulitan air untuk mandi. Untuk air bersih warga harus antri ke tong air di belakang kampung tersebut.
“Di kampung Resak Balai ada sumber air bersih untuk konsumsi warga, dan warga juga harus antri jika ingin mengambil air untuk konsumsi di tong penampungan air tersebut. tong air itu menampung air dari daerah pegunungan, sudah bertahun-tahun air tong tersebut menjadi sandaran warga untuk sumber air,” papar Ketua RT Resak Balai, Makin melalui ponselnya.
Makin juga mengingatkan agar air yang ada digunakan seperlunya, mengingat kemarau masih belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Namun, pada saat musim hujan juga sekiranya janganlah boros terhadap air yang ada, karena selain di daerah mungkin ada daerah yang lebih parah lagi untuk sumber air bersihnya.
“Mungkin apabila ada perusahaan atau pihak manapun yang ingin membantu mengadakan air bersih berupa sumur bor, jelas situasi itu sangat kami harapkan. Namun bila belum ada, mungkin kami tetap mengharapkan bantuan air bersih tersebut,” paparnya. [] Ant