NUNUKAN-Pada Mei mendatang, diperkirakan penyeberangan dari Pulau Sebatik ke Tawau, Sabah, Malaysia kembali dibuka. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan, Informatika Kabupaten Nunukan, Petrus Kanisius, Rabu (25/3).
Dikatakannya, saat ini pengadaan kapal penyeberangan Sebatik-Tawau, sedang dalam tahap lelang.“Diharapkan Mei kita sudah melihat hilir mudiknya ini. Mohon doa seluruh masyarakat Nunukan, khususnya Sebatik, ditahun 2015 ini sudah bisa fisiknya terealisasi,” ujarnya.
Petrus mengatakan, kapal yang panjangnya 12 meter dengan lebar 3,5 meter itu bermuatan 36 penumpang. Mengenai jadwal keberangkatan, akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
“Apakah nanti menunggu 36 penumpang baru berangkat, atau kita lihat seperti sebelumnya, dua-tiga penumpang jalan. Kalau memang penumpang sangat banyak, harus kita layani, kenapa tidak tiap hari?” ujarnya.
Direncanakan, pada tahap awal pengelolaan kapal dilakukan Pemerintah Kabupaten Nunukan. Namun tidak tertutup kemungkinan pengelolaan diserahkan kepada pihak ketiga yang berminat. “Tentunya (mengacu) regulasi yang ada, dipersilakan. Diusahakan nanti kalau pihak ketiga berminat, kita harus lepas,” ujarnya.
Kerajaan Malaysia sejak awal 2013 lalu menolak warga Sebatik yang masuk ke Tawau dengan menggunakan Pas Lintas Batas (PLB). Penolakan itu disebabkan karena armada angkutan laut rute Pulau Sebatik -Tawau, dinilai tidak memenuhi standar keamanan.
Akibat larangan masuknya angkutan asal Sebatik, ratusan masyarakat Pulau Sebatik terpaksa harus pergi ke Pulau Nunukan terlebih dulu bila ingin bepergian ke Tawau. Padahal dari Pulau Sebatik ke Tawau, mereka hanya menempuh perjalanan selama 15 menit dengan speed boat. Dengan ke Pulau Nunukan terlebih dahulu, mereka harus menempuh perjalanan darat dan laut selama lebih tiga jam untuk sampai ke Tawau. [] TbK