TENGGARONG – Akhirnya, Sapto Haryadi (41) memenuhi panggilan Polres Kukar. Dia dimintai keterangan terkait kasus pembunuhan terhadap Muniarti Jasmi (40), istrinya. Diketahui, jenazah Muniarti ditemukan di semak-semak di Kilometer 10, jalan poros Jahab-Kota Bangun, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong, Kukar, pada Sabtu (18/4).
Kapolres Kukar AKBP Mukti Juharsa, melalui Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Ida Bagus menerangkan, Sapto diperiksa untuk berita acara pemeriksaan (BAP) awal. Sebelumnya polisi kesulitan memeriksa Sapto karena mengaku masih trauma.
“Demi penyelidikan saya upayakan hadir,” tegas Sapto.
Kemarin (22/4) sore, Sapto dengan kaus kuning dan celana krem terlihat di lantai dua Polres Kukar. Ditemui usai pemeriksaan, Sapto mengatakan tak mengetahui siapa yang membunuh istrinya. Bahkan ia juga tak mengetahui apakah istrinya memiliki musuh atau tidak.
Saat kejadian, Sapto mengaku sedang berada di Sangasanga. Sebab ia menjabat sebagai kepala cabang pembantu Bankaltim di kecamatan tersebut. Ia juga tak mengetahui kebiasaan Muniarti ke warung.
“Setahu saya, dia sering makan di kantor, jarang makan di luar. Terkadang makan gorengan saja,” ucap dia.
Lelaki yang bertugas di Sangasanga sejak Desember 2014 itu mengaku tak ada pertengkaran dengan Muniarti sebelum kejadian. “Saya sering menasihati agar jangan menumpang dengan orang tak dikenal,” ujar dia.
Sapto diperiksa sejak pukul 14.00 Wita hingga 18.00 Wita. Wajah Sapto masih terlihat kusut. Ida Bagus menerangkan, saat ini penyidik masih mendalami kemungkinan dan dugaan yang mencuat.
Ia juga masih menunggu hasil autopsi di Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya.
Untuk mengetahui apakah ada racun di tubuh Muniarti atau tidak. [] TBK