Jalan Rusak, Bukan Salah Dewan

Jalan Rusak, Bukan Salah Dewan

SEKADAU – Anggota DPRD Kabupaten Sekadau enggan disalahkan terkait kondisi jalan kampung baru di Desa Sungai Ayak yang kondisinya rusak parah.

“Saya sendiri sudah memperjuangkan anggaran perbaikannya. Tapi selalu ditolak oleh eksekutif. Jadi masyarakat harus fair dalam menilai. Jangan hanya menyalahkan dewan,” kata Muhammad, anggota DPRD Kabupaten Sekadau.

Pria yang akrab disapa Mangas ini menuturkan, dewan hanya berhak memperjuangkan. Sementara untuk keputusan apakah akan dianggarkan atau tidak, terpulang kepada pihak eksekutif. “Kalau mau disalahkan, salahkan lah eksekutif,” katanya.

“Kita akui, jika tahun 2013 lalu sudah ada perbaikan, namun anggarannya tidak banyak. Kita coba lagi memperjuangkan anggarannya, tapi malah ditolak pihak eksekutif. Jadi kita sudah berusaha, jangan hanya dewan yang disalahkan terus,” pungkasnya.

Ruas jalan tersebut ketika kemarau debu beterbangan, dan saat musim hujan, menjadi licin dan becek.

“Iya benar ni, kalau kemarau atau tak ada hujan sehari saja, ini jalan sudah debu nya minta ampun. Begitu juga kalau hujan, licin dan becek akan menjadi hiasan jalan ini,” terang Yudi warga setempat.

Dia menuturkan, kepedulian para wakil rakyat sudah semestinya dipertanyakan lantaran akses jalan di jantung kota sungai ayak ini masih dihiasi debu. Ini daerah kawasan padat penduduk, meskinya harus ditingkatkan lagi dan pekerjaan tambal sulam beberapa tahun lalu sangat tidak ada bekasnya dan terkesan tak dikerjakan.

“Sangat tidak layak, daerah setingkat kota kecamatan namun kondisi jalannya sangat memilukan. Kesannya tekanan orba masih ada jika kita mempertanyakan kapan jalan ini bisa diperbaiki. Truk sawit atau kendaraan ekspedisi yang melintas, kebanyakan over wight dengan tonase jalan dan itu tak tahu salahnya kemana lagi jika kita mencari pembelaan akibat pertanyaan karena jalan berlubang,” lanjutnya.

Senada, Olan juga memaparkan jika dirinya miris melihat kondisi dihadapan rumahnya. Secara yang melewati jalan ini, bukan hanya warga setempat, namun kepala daerah, orang-orang dinas yang berkempeten serta wakil rakyat pun kerap melintasi jalan ini. Kalau ditanya dan disalahkan, tak ada yang mau dan terima, tapi kalau nantinya jalan ini baik kerap kami warga di bilang inilah perjuangan saya atau saya yang memperjuangkan jalan ini.

“Kalau warga ajukan pembangunan kantor, ditengah hutan pun dibuat atau pembukaan jalan baru tak lama dianggarkan. Lantas mengapa jalan yang padat penduduk di kota kecamatan begini seperti tak bertuan,” tuturnya.
Sementara itu Camat Belitang Hilir, Paulus Misi mengatakan melalui pesan singkatnya untuk jalan kampung baru akan kita lihat nanti, apakah ada dianggarkan atau tidak.

“Untuk jalan sunyat, kata legislator di propinsi kalbar, akan dikerjakan dan juga ruas jalan sungai asam juga ada di PU. Namun untuk jalan kampung baru akan kita lihat nanti,” tutupnya melalui pesan singkatnya. [] ANT

Serba-Serbi