Artis Cantik Terlibat Kasus Prostitusi Papan Atas

Artis Cantik Terlibat Kasus Prostitusi Papan Atas

Amel Alvi Saat Digelandang ke Mapolres
Amel Alvi saat digelandang seorang petugas Polwan di Mapolres Jakarta Selatan.

Amel Alvi, artis cantik yang dikenal sebagai hot model diduga menjadi pelacur high class (papan atas) yang menjajakan diri melalui aplikasi online, Blackberry Messengger (BBM). Tarifnya Rp 80 juta sekali booking untuk making love dalam waktu yang singkat, short time.

Dugaan tersebut muncul setelah pihak Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan menangkap seorang perempuan berparas cantik yang identitasnya disebut berinisial AA. Penangkapan berlangsung di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/05/2015) malam. Namun karena wajahnya yang familiar, identitas AA terbongkar, yang tak lain adalah Amel Alvi, artis kelahiran Sukabumi, 28 Juli 1992, yang pernah jadi model sejumlah majalah dewasa.

Saat ditangkap, AA terlihat dikawal sejumlah polisi saat keluar dari lift hotel dan dibawa menuju parkir basement hotel tersebut. AA yg terlihat menggunakan baju terusan warna coklat berusaha menutupi wajahnya saat dibawa ke mobil polisi.

Ini salah satu foto hot Amel Alvi
Ini salah satu foto hot Amel Alvi

Perempuan yang foto-foto seronoknya sempat membuat heboh jagat maya itu ditangkap tidak sendiri, melainkan dengan seorang pria berinisial AA yang diduga menjadi mucikari atau germo. “Dia terkait prostitusi online yang bisa dikatakan dengan tarif mahal,” ujar Kepala Satuan Resor Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie S Latuheru ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (9/5/2015).

Audy mengatakan, artis yang semula namanya diinisialkan AA itu ditangkap dalam keadaan sendirian dan sedang berada di salah satu kamar di hotel mewah. Sementara si mucikari sedang menunggu AA di lobi hotel tersebut. “Intinya dua orang yang kita amankan yaitu mucikari dan wanita yang dijualnya, berinisial AA,” ujar Audie.

Dikatakan pula bahwa tarif Amel dalam sekali kencan singkat Rp 80 juta.”Rp 80 juta per short time,” ujar Audie. Saat ditangkap, Amel diduga telah selesai melakukan hubungan intim. Sementara teman kencan yang bersedia membayar mahal Amel, sudah pergi ketika polisi menggerebek. “Saat ditangkap (pria-nya) sudah pergi,” kata dia.

Pasca penangkapan, AA akhirnya dibebaskan, alasannya karena dia baru menjadi saksi. Sementara RA, jadi tersangka dan ditahan. Hingga kini, polisi terus mengembangkan kasus prostitusi online yang melibatkan RA.

Nah, terbaru kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan berencana memanggil kembali artis berinisial AA. Dia merupakan saksi yang diduga pekerja seks di bawah kendali mucikari berinisial RA yang telah ditangkap sebelumnya. “Kami masih perlukan keterangan dia,” ujar Audie Latuheru.

AA sebelumnya sudah dimintai keterangan. Namun, karena masih berstatus saksi, maka AA tak ditahan. Hal itu berbeda dengan RA. Pria berusia 32 tahun itu diduga sebagai mucikari dan sudah dijebloskan ke tahanan. Belakangan lelaki berinisial RA diketahui bernama Robby.

Sementara itu artis berinisial AA, ramai dibincangkan di dunia maya. Netizen banyak percaya jika AA yang ditangkap polisi bersama tersangka prostitusi online RA, adalah Amel Alvi. Amel sendiri sudah membantahnya lewat akun twitter-nya.

“Smua nya isial aa itu bukan aku mungkin artis lain kan banyak yg nama nya inisial aa ???? ak baik” aja”,” kicau akun bernama @amelalvi28, pukul 16.33 WIB, Sabtu (9/5).

Namun banyak yang tak percaya dengan pengakuan Amel Alvi. Meski ia membantah bahwa artis berinisal AA yang ditangkap itu dirinya lewat akun twitternya, namun netizen tetap yakin bahwa AA itu adalah Amel Alvi.

Misalnya saja @Daeng_Info melontarkan yang pernyataan bernada tak percaya. Dasarnya adalah baju yang dikenakan Amel Alvi sama. @amelalvi28 TAPI kok baju yg mba pake di foto terakhir sama dengan yg dipake si AA di kantor Polisi ? hayooooo” tulis ‏@Daeng_Info. @amelalvi28 oh bukan mbak ya.. tp bajunya mirip.. yah mungkin pakaiannya pasaran kali dibeli di tanah abang.

Para follower Amel Alvi dengan mendesak untuk mengakui perbuatannya. Toh kata pemilik akun @triosilet, semua orang punya masa lalu. “udh mel..jgn munafik jadi orng…setiap orng punya masa lalu..siapa tau besok lusa km insaf pake jilbab” kali ini ketidakpercayaan datang dari tlis,” posting akun @triosilet.

ARTIS LAIN

Sementara RA diketahui merupakan mantan asisten artis telah lama menjadi mucikari pelacur high class. Menurut informasi, ada sekitar 100an Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ditanganinya, di antaranya adalah artis-artis cantik.

RA menawarkan artis-artis yang bisa diajak check-in itu melalui kontak via BlackBerry Messenger dan WhatsApp. Perempuan-perempuan itu ditawarkan dengan kisaran Rp 80 juta hingga Rp 200 juta untuk kencan short time.

Namun untuk bisa menikmati tubuh para artis di bawah naungan RA, para konsumen harus memenuhi banyak persyaratan. Untuk memastikan, sang mucikari meminta kepada pelanggan untuk membayar 30 persen uang muka supaya pelanggan tidak main-main. DP juga diperlukan untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut mampu membayar tarif mahal AA atau tidak.

“Untuk meyakinkan tersangka bahwa pelanggan memiliki uang, jadi tidak sembarangan, kasih DP dulu,” kata Kasat Reskrim Polres Jaksel Audie S Latuheru di kantornya, Jl Wijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).

Audie menambahkan, lokasi berkencan pun ditentukan oleh pihak mucikari. Apabila diajak berkencan ke luar negeri pun juga bisa, meskipun harus merogoh kocek yang lebih mahal. “Misal kita bilang mau di hotel ini (yang agak murah), dia nggak mau, jadi harus yang grade A,” kata Audie.

Diketahui, RA mempunyai 100-an wanita yang bekerja untuk dirinya. Wanita yang bekerja untuk dirinya berasal dari berbagai kalangan mulai dari Model, artis hingga mahasiswi. “Mahasiswi ada, model ada, pokoknya dari berbagai kalangan,” ujar Kasat Reskrim ‎Polres Jaksel AKBP Audie S Latuheru, saat dikonfirmasi Minggu (10/5/2015).

Polisi juga akan mendalami apakah para wanita yang bekerja untuk RA adalah korban trafficking atau tidak. Menurut Audie, ada juga para wanita yang memang dicarikan kerjaan untuk menjadi penjaja seks. “Kita cari tahu apakah dia korban atau memang dia sendiri yang mau kerja,” ucapnya.

Lantas, apakah wanita yang memang ingin menjadi penjaja seks akan diberi hukuman? Atas pertanyaan itu, Audie akan mempelajari payung hukumnya terlebih dahulu. “Kita lihat dulu hasil pemeriksaannya,” ujarnya. []

Nasional