ISRAEL – Pesawat jet tempur Israel menyerang Jalur Gaza setelah terjadi serangkaian serangan roket Palestina yang menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak diindahkan oleh masyarakat internasional.
Brigade Omar, satu kelompok Palestina yagn mendukung ISIS, mengklaim bertanggungjawab atas serangan roket pada Sabtu (6/6) itu. Namun, serangan itu dan juga serangan balasan Israel tidak memakan korban jiwa.
Israel menutup pos perbatasan dengan kantung wilayah yang dikendalikan oleh Hamas ini, dan Netanyahu mengisyaratkan akan ada balasan militer yang lebih keras jika serangan lintas perbatasan itu terus terjadi.
Ini merupakan serangan roket ketiga yang dilakukan oleh Jihadis Salafis, kelompok radikal saingan Hamas, yang menuntut gerakan Islamis yang berkuasa di Jalur Gaza ini membebaskan tahanan yang bersimpati pada ISIS, dan agar Israel membebaskan tahanan Palestina.
Para pengamat politik di Gaza mengatakan kelompok Salafis ini berharap agar gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang mengakhiri perang 50 hari dilanggar, sehingga kelompok itu akan membebaskan tahanan.
Israel mengatakan bahwa sebagai kekuatan dominan di Jalur Gaza, Hamas bertanggungjawab atas serangan roket dari wilayah kantung yang dihuni oleh 1,8 juta warga Palestina itu.
Netanyahu juga memanfaatkan serangan itu untuk menyerang kritik internasional terhadap kebijakan pemerintah sayap kiri pimpinannya terhadap Palestina, dan penentangan pada kesepakatan nuklir antara negara adidaya dan Iran.
“Saya tidak mendengar satupun dari komunitas internasional yang mengecam serangan dari Gaza, bahkan PBB pun tidak mengeluarkan pernyataan apapun,” katanya di depan kabinet.
Sebagai isyarat akan kemungkinan balasan militer yang lebih kuat, Netanyahu mengatakan: “Akan menarik untuk melihat apakah kebisuan ini akan terus terjadi ketika kami mempergunakan kekuatan penuh dalam menegakkan hak untuk membela diri.”
Netanyahu mengatakan: “Perilaku munafik yang menyebar di dunia ini tidak akan mengikat tangan kami dalam upaya melindungi warga Israel”.
Pengkritik Israel, katanya, menuduh negara itu tidak mau menciptakan perdamaian padahal justru Palestina yang “melarikan diri dari perundingan”.
Perundingan damai menemui jalan buntu pada April2014, akibat perselisihan mulai dari pemukiman Israel di wilayah pendudukan dan kesepakatan antara Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk bersatu dengan Hamas.
Setelah serangan roket pada Sabtu, Israel menutup pos perbatasan Kerem Shalom, yang merupakan terminal utama bagi pengapalan barang komersial ke Gaza dan juga perlintasan penumpang Erez.
Roket, yang menyebabkan sirene di kota Ashkelon berbunyi itu, meledak di lapangan terbuka. Pesawat jet Israel kemudian menyerang fasilitas latihan Hamas, dan tidak ada korban jiwa dalam dua serangan ini. [] CI