KUTAI TIMUR – Kecamatan Muara Wahau, Kongbeng dan Telen bak menjadi segi tiga emas potensi pariwisata di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur. Ketiga kecamatan itu dinilai memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, yang jika dimembangkan sejara komprehensif dan terpadu dapat memberi dampak besar bagi perkembangan masyarakat di daerah itu.
Ardiansyah Sulaiman, Bupati Kutim, saat berkunjung ke Desa Nehes Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau untuk menghadiri pertemuan budaya Dayak se Kalimantan, pengembangan potensi wisata di tiga kawasan itu juga dapat disingkronisasi dengan perkebunan sawit dan industrinya yang sedang berkembang.
“Pelestarian dan pengembangan obyek wisata di pedalaman Kutim, sudah saatnya dilakukan seirama dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat akibat perkebunan kelapa sawit,” ungkap Ardiansyah, Minggu (14/6/2015).
Membaiknya infrastruktur jalan dan mudahnya transportasi ke Muara Wahau, menurut Ardiansyah merupakan modal besar untuk pengembangan kepariwisataan di pedalaman Kutim. “Harapan Pak Ledjie Taq, pemerintah dan masyarakat, juga media, ikut mempromosikan upacara adat Dayak Wehea seperti Lomp Plai. Sehingga semangat pelestarian budaya di Muara Wahau dan Kongbeng berjalan dari tahun ke tahun. Selain bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Ardiansyah.
Ardiansyah berjanji akan meminta Dinas Pariwisata dan Olahraga Kutim mengkoordinir pengemasan wisata di Muara Wahau. Salah satu ide adalah memasarkan dengan mengaet travel atau biro perjalanan. [] ANT