EMPAT daerah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni Balikpapan, Samarinda, Bontang dan sebagian wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami blackout atau pemadaman listrik selama berjam-jam sejak Selasa (7/7). Di sekitar kawasan Tenggarong, Kukar, misalnya, pemadaman terjadi sejak Selasa sekitar pukul 14.00 Wita hingga petang hari.
Sejumlah warga di Tenggarong mengeluh, pasalnya pemadaman terjadi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tak ada yang menyangka pemadaman listrik terjadi begitu lama, sehingga warga yang biasa memasak memakai tenaga listrik cukup terganggu saat menjalani ibadah puasa Ramadhan ini. “Sudah dua hari ini kita tidak bisa masak nasi (memakai ricecocker, red),” ujar Masniah di Tenggarong, Rabu (8/7).
Bukan saja di Tenggarong, warga di Samarinda, Balikpapan dan Bontang juga mengalami hal serupa. Bahkan pemadaman listrik sampai menganggu sejumlah aktivitas pemerintahan. Seperti di Kantor Dinas Pendidikan Balikpapan, proses pengambilan berkas verifikasi jalur prestasi untuk seleksi siswa baru, juga terganggu.
Informasi yang diteirma media ini, terjadi antrean panjang yang mengular setelah pukul 09.00 Wita, listrik di tempat tersebut mendadak berhenti. Akibat dari peristiwa itu, banyak orang tua yang sampai pukul 12.00 Wita belum menyelesaikan urusannya. “Saya datang dari jam 8, sampai sekarang belum dapat verifikasi. Bagaimana ini?,” kata Lala, salah seorang orang tua siswa kepada awak media.
Sementara pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) baru mengklarifikasi terjadinya blackout pada Rabu. Pihak PLN menyesalkan kejadian listrik padam di empat kota dan meminta maaf kepada pelanggan PLN yang mengalami dampak listrik padam kurang lebih tujuh jam.
Dalam siaran pers Humas PLN Kaltimra, disebutkan bahwa menginjak hari ke-21 di Bulan Ramadhan ini telah terjadi gangguan Transmisi Embalut – Bukit Biru sepanjang 25 kilometer. Tepat pukul 08.56 Wita tanggal 08 Juli 2015, jaringan transmisi tersebut mengalami gangguan akibatnya pelanggan di Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan Bontang merasakan pemadaman listrik.
General Manager PLN Wilayah Kaltimra Machnizon Masri mengatakan bahwa gangguan transmisi ini kemudian menyebabkan tripnya beberapa pembangkit besar seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cahaya Fajar Kaltim (CFK) di Tanjung Batu, Tenggarong Seberang, Kukar dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Senipah di Samboja, Kukar.
“Akibat gangguan transmisi, daya PLTU CFK sebesar 95 MW dan 82 MW dari PLTG Senipah keluar dari Sistem Mahakam. Tak hanya itu, keluarnya dua pembangkit besar tersebut juga diikuti oleh pembangkit-pembangkit lainnya sehingga menyebabkan pemadaman meluas di Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan Bontang,” jelas Machnizon.
Saat ini Daya Mampu di Sistem Mahakam sendiri sebesar 400 MW namun akibat keluarnya pembangkit besar, kondisi Sistem tidak mampu menopang beban yang ada sehingga terjadi pemadaman. “Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut dan sesaat setelah ditemukannya indikasi gangguan kami segera melakukan pemulihan pelanggan yang padam,” ujar Machnizon.
Setelah terjadinya gangguan tersebut, petugas langsung melakukan pengecekan ke transmisi sepanjang 25 km. Adapun upaya yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan disisi pelanggan dengan pengoperasian sistem kelistrikan secara terpisah di masing-masing kota yaitu Balikpapan, Samarinda-Tenggarong dan Bontang mulai pukul 09.30 WITA.
Khusus di Tenggarong, pemadaman listrik baru berakhir sekitar pukul 20.00 Wita. Pihak PLN sendiri dalam siaran persnya sempat menjelaskan, pemadaman akan berakhir sebelum masuk buka puasa. Secara terpisah, saat media ini berusaha menghubungi Machnizon melalui telepon genggam, untuk mengkonfirmasi apakah pemadaman bakal kembali terjadi dan sistem mahakam sudah kembali normal, GM PLN Kaltimra ini tidak memberikan respon. [] KB/TBK