Usai Kebaktian, Ratusan Jamaat Gereja Keracunan

Usai Kebaktian, Ratusan Jamaat Gereja Keracunan

SANGGAU – Minggu (12/7) lalu, rupanya jadi hari naas bagi ratusan jamaat Kristiani yang melaksanakan kebaktian di Desa Entakai, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka keracunan makanan yang disantap usai ibadah tersebut. Hari itu, dikabarkan dari 102 jadi korban dan sebagian di antaranya parah, dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanggau.

Namun Selasa (14/7), jumlah korban tersebut dikabarkan bertambah. Dari semula hanya yang 102 orang, lalu ada penambahan 34 orang menjadi 136 orang warga yang sudah menjalani perawatan di RSUD Sanggau. “Ya, pada hari Minggu totalnya 102 warga. Nah, ada penambahan pada hari Senin sebanyak 34 orang. Sampai sekarang yang kami himpun datanya 136 orang. Jumlah ini bisa saja berubah, jika ada penambahan,” terang Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kapuas, AKP Bambang Suharno.

Menurut Bambang, dari 136 orang korban itu, maka sebanyak 55 orang harus mendapatkan perawatan rawat inap di RSUD Sanggau. Lantas 81 orang korban lainnya cukup dilakukan rawat jalan saja. Untuk mengetahui penyebab keracunan massal tersebut, Polsek Kapuas telah mengambil sample meliputi tahu, tempe, telur, dan sisa sayur rebung yang warga itu konsumsi saat kebaktian tersebut.

Kasus keracunan makanan yang mengakibatkan korban massal sering terjadi di negeri ini. Foto: Ilustrasi.
Kasus keracunan makanan yang mengakibatkan korban massal sering terjadi di negeri ini. Foto: Ilustrasi.

Sementara itu, untuk sayur nangka yang dimasak dengan campuran daging ayam tidak dapat diambil sampelnya karena sudah habis termakan oleh warga.  “Jadi kami ambil sampel tahu, tempe, telur dan sisa sayur rebung saja untuk diperiksakan ke laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” jelasnya.

Selain itu, tambah Bambang, pihak RSUD Sanggau, telah mengambil sampel darah, urine dan sisa makanan serta kotoran para korban untuk diujikan ke laboratorium BPOM Pontianak. Untuk pengujian laboratorium, pihak kepolisian dan RSUD Sanggau akan mengirimkannya dalam satu paket. “Jadi nanti bersamaan pengiriman sampelnya ke laboratorium BPOM di Pontianak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasil apa penyebab keracunan itu,” ungkapnya berharap.

Terpisah Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, drg Roy Naibaho mengaku sejauh ini belum ada instruksi dari pimpinan untuk melakukan penambahan untuk petugas kesehatan yang ada Entakai. “Kami juga sudah ke sana (Entakai, red) dan sudah ada petugas kesehatan untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Kalau mengenai posko bantuan sementara ini belum ada arahan dari pimpinan. Jadi kami maksimalkan tenaga medis yang ada di Puskesmas Entakai dulu,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Desa Entakai, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau harus dilarikan ke RSUD Sanggau, sejak Minggu (12/7). Mereka diduga mengalami keracunan makanan usai acara kebaktian kebangunan rohani yang digelar sebelumnya.

“Kami sehabis kebaktian itu di kasih makan. Sekitar malamnya baru terasa perut ini sakit mulas dan mual,” ujar Lusiana salah seorang korban ditemui di RSUD Sanggau.

Sementara itu, menurut data di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Sanggau, pada Minggu (12/7) hingga pukul 23.00 WIB terdapat 102 yang sudah mendatangi rumah sakit tersebut. Dan sejumlah 56 orang harus menjalani rawat inap dan selebihnya rawat jalan. Mereka terdiri dari anak-anak hingga dewasa. Dan hingga Senin, jumlah korban ternyata bertambah banyak. [] ANT

Headlines