KUTAI KARTANEGARA – Sungguh sadis! Seorang wanita yang umurnya masih diperkirakan masih muda muda ditemukan mengenaskan, dalam keadaan sudah jadi mayat, mengapung di Sungai Mahakam, berada di Desa Liang Ilir, di sekitar kaki-kaki jembatan Martadipura, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Saat ditemukan Selasa (4/8) sekitar pukul 06.00 WITA, jasad wanita ini terbungkus dalam karung putih. Hanya bagian paha hingga kaki yang terlihat menyembul. Tragisnya, saat karung dibuka, wanita ini ternyata sudah tanpa kepala. Diduga kuat, perempuan ini adalah korban pembunuhan.
Sementara penemunya adalah warga setempat yang biasa berprofesi sebagai nelayan. Edi Yanto (40), secara tak sengaja menemukan mayat terapung yang sudah baunya sudah menyengat itu saat dia menjala, menangkap ikan. Jala yang ia lembar di sungai tersangkut benda yang ketika diangkat menyembullah mayat wanita itu.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kukar AKBP Handoko melalui Paur Subag Humas Aiptu Agus Priyono membenarkan adanya temuan mayat tanpa kepala itu. “Mayat ini pertama kali ditemukan tadi pagi sekitar pukul 06.00 WITA oleh seorang nelayan bernama Edi Yanto ketika sedang menjala di bawah jembatan Martadipura,” ujarnya.
“Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Ketua RT dan diteruskan ke kantor polisi setempat hingga Polres Kukar. Mayat telah dievakuasi sekitar pukul 11.00 WITA dan dibawa ke RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda untuk divisum guna penyelidikan lebih lanjut,” imbuhnya.
Hingga kini belum diketahui identitas wanita yang usianya diperkirakan antara 15-25 tahun itu. “Jika ada warga yang kehilangan anggota keluarganya, silakan melapor ke kantor polisi terdekat. Untuk ciri-ciri fisik, di tubuh korban ada tato bertuliskan RIRIN di lengan kiri. Kemudian ada tato bergambar abstrak di punggung tangan kanan,” demikian ujarnya.
Sementara Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kota Bangun AKP Juwadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan 21 Desa yang ada di Kota Bangun. 21 Kepala Desa (Kades) tersebut mengaku tidak ada kehilangan warganya. “21 Desa tidak ada yang kehilangan warga, diduga kuat mayat perempuan ini bukan berasal dari sini (Kota Bangun,Red.),” terang Juwadi, Selasa (4/8/2015) sore.
Diperkirakan, mayat perempuan ini terbawa arus dari hulu mahakam, seperti Kecamatan Muara Muntai, Muara Wis sampai Kutai Barat (Kubar). “Kalau di Muara Muntai tidak ada warganya yang hilang, namun kita belum mengetahui di Muara Wis dan Kubar, saat ini kami masih terus melakukan koordinasi dengan kepolisian disana,” tutur Kapolsek lagi. [] KKC/IDN