Kekeringan Melanda Kalteng Hingga September

Kekeringan Melanda Kalteng Hingga September

Begini parahnya kekeringan di Kalteng. Danau Sembuluh pun dibuat miskin air.
Begini parahnya kekeringan di Kalteng. Danau Sembuluh pun dibuat miskin air.

PALANGKA RAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau yang menyebabkan terjadinya kekeringan di sejumlah daerah di provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan terus terjadi hingga September 2015.

Walau musim kemarau namun hujan dengan intensitas rendah diprediksi akan tetap terjadi di provinsi ini, kata kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Riwut Palangka Raya Anton Budiono, di Palangka Raya, Kamis (13/8/2015).

“Musim kemarau merata di Kalteng, dan itu ada pengaruhnya dengan fenomena iklim El Nino. Jadi, semua pihak harapannya waspada dan bersama-sama mengantisipasi agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi,” kata Anton.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brigong Tom Moendaz mengaku telah mengetahui prediksi BMKG tersebut, dan sekarang ini dipersiapkan berbagai antisipasi agar agar kebakaran hutan maupun lahan tidak terjadinya.

Dia mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerima dan memproses usulan Kalteng agar didatangkan helicopter maupun pesawat penabur garam.

“Posko induk di lingkungan Pemprov Kalteng maupun posko pembantu di Kantor Kecamatan Jekan Raya dan di Daerah Operasi (Daop) I Manggala Agni di daerah Kelurahan Kelapangan, telah diaktifkan,” katanya.

Brigong Tom Moendaz mengaku kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Kalteng. Namun, kebakaran tersebut masih terkendali dan tidak terlalu menimbulkan kabut asap.

Dia mengatakan, membakar lahan untuk produksi pertanian dengan luasan kurang dari dua hektar diperbolehkan aturan. Hanya, pembakaran tersebut harus terkendali serta diawasi agar tidak menimbulkan kebakaran yang sangat besar.

“Kalau mau membakar lahan boleh saja, asal dijaga. Kalau api merambat ke lahan lain segera padamkan. Sebab kalau sudah menyebar sangat sulit untuk dipadamkan, apalagi jauh dari jangkauan petugas darat,” demikian Brigong. [] ANT

Headlines