Pulau Laut Barat Akhirnya Nikmati Air Bersih

Pulau Laut Barat Akhirnya Nikmati Air Bersih

PDAM Kotabaru

KOTABARU – Masyarakat di Kecamatan Pulaulaut Barat, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai bisa menikmati air bersih pasca-dioperasikannya Instalasi Kota Kecamatan (IKK).

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru Noor Ipansyah, di Kotabaru, Senin (24/8) mengatakan, IKK Pulaulaut Barat memiliki kapasitas sekitar 10-20 liter per detik dan diharapkan mampu melayani 500 pelanggan-1.000 pelanggan.

“Bagi warga yang belum mendapatkan layanan air bersih, diharapkan mendaftar dengan biaya kurang dari Rp1 juta,” terangnya.

Ipansyah juga mengharapkan peran serta masyarakat, untuk menjaga dan memelihara jaringan dan sumber air baku juga infrastrukturnya IKK Pulaulaut Barat.

Sebelumnya Ketua DPRD Kotabaru, Hj Alfisah, memberikan apresiasi kepada Bupati Kotabaru yang telah membuktikan dan merealisasikan harapan warga khususnya terkait air bersih.

“Dengan demikian, kami atas nama DPRD Kotabaru akan terus memberikan dukungan penuh dan `memback up` seluruh program jika untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Cipta Karya Permukiman dan Perumahan Kotabaru, menargetkan hingga tahun 2021 semua kecamatan di kabupaten tersebut sudah mempunyai pengelolaan air bersih standar IKK.

Akhmad Rivai, saat menjabat Kepala Dinas Cipta Karya Permukiman dan perumahan Kotabaru menyatakan, apabila Pemkab Kotabaru setiap tahun bisa membangun dua IKK, maka tujuh tahun lagi atau sekitar tahun 2021 semua kecamatan sudah punya IKK.

Pascapemekaran wilayah Kabupaten Kotabaru memiliki 21 kecamatan, sementara jumlah IKK yang sudah dibangun baru tujuh IKK.

Tujuh kecamatan yang sudah memiliki IKK, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kelumpang Hilir, Pamukan Utara, Pamukan Barat, Pulaulaut Barat, Sungai Durian, dan Kelumpang Hulu.

Anggaran 2014 Kotabaru membangun dua instalasi kota kecamatan untuk antisipasi kekurangan air bersih di daerah yang belum terlayani oleh PDAM setempat.

Rivai menuturkan, dua kecamatan tersebut Pulaulaut Barat dan Sungai Durian, dengan dana Rp14,2 miliar dan masing-masing Rp7,1 miliar. [] ANT

Serba-Serbi