Dewan Minta Taman Puluhan Miliar Agar Dirawat

Dewan Minta Taman Puluhan Miliar Agar Dirawat

JoggingTrack
Taman dan jogging track saat dibangun tahun 2013-2014.

KUTAI KARTANEGARA – Di sepanjang tepian Sungai Mahakam, Kota Tenggarong, pemerintah daerah telah membangun jogging track dan taman yang menghabiskan dana puluhan miliar. Sayangnya, taman dan jogging track yang dibangun tahun 2013-2014 itu kini seperti dibiarkan tak terawat.

Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) H Rudiansyah prihatin dengan kondisi taman yang ada di sejumlah spot-spot trek jogging di bantaran sungai Mahakam. Ia menyayangkan saat ini kondisi taman-taman tersebut kering tidak dirawat dan ditumbuhi rumput liar.

Rudiansyah, Wakil Ketua III DPRD Kukar
Rudiansyah, Wakil Ketua III DPRD Kukar

“Kukar memiliki taman robot (semak, Kutai. Red). Iya memang saya sebut taman robot, karena robotnya banyak,” kata Rudiansyah kepada wartawan usai Paripurna ke-14, Selasa (1/9).

Rudi mengungkapkan, pemeliharaan taman masih menjadi tanggung jawab kontraktor, PT Guna Karya Nusantara yang mengerjakan proyek tersebut dengan anggaran Rp23,725 miliar.

“Nah makanya hasilnya adalah taman robot. Memang keren ini, pohonnya mati robotnya banyak, tanaman hiasnya kering,” ungkapnya.

Rudiansyah meminta Pemkab Kukar agar rasional dalam menganggarkan proyek pengerjaan taman-taman yang melengkapi keindahan kota.

“Kalau memang mau bikin taman robot, taman robot aja sekalian. Namun jika memang mau membangun taman untuk mempercantik kota, dengan anggaran Rp23 miliar seharusnya kan lebih dari cukup,” ucapnya.

Ia merasa rasa tidak masuk akal kalau taman tersebut jadi semak belukar. “Ini harus dievaluasi. Saya minta pemerintah melakukan evaluasi terhadap proses penganggaran, proses filterisasi kontraktor supaya tidak asal-asalan lagi dalam bekerja,” tambahnya.

Rudiansyah menegaskan akan mendorong pemerintah agar diadakan pengadaan armada khusus menyiram taman-taman kota yang ada. Selama ini pihak KKP hanya memiliki satu armada mobil tangki khusus menyiram tanaman.

“Kasihan pihak pertamanan hanya memiliki armada semprot hanya satu dan itu cuma mobil pikap saja. Gimana kita mau mempertahankan Adipura jika taman kota yang merupakan bagian dari rentetan penilaian. Akhirnya pertamanan yag disorot padahal di sini pihak kontraktornya yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.[] Advetorial

Serba-Serbi