Calhaj Asal Kukar Ada Yang Batal Berangkat Karena Cacar

Calhaj Asal Kukar Ada Yang Batal Berangkat Karena Cacar

pemberangkatan haji

KUTAI KARTANEGARA – Dalam menunaikan ibadah haji, banyaknya uang tak jadi jaminan seseorang dengan mudah berangkat dan tiba di tanah suci Mekah. Tidak sedikit orang yang sudah mendaftar dan masuk kuota yang diberangkatkan, tapi urung, karena berbagai kendala. Seperti halnya calon jemaah haji (calhaj) asal Kutai Kartanegara (Kukar), ada dua calhaj yang gagal berangkat lantaran terkena sakit cacar.

Pada musim haji tahun 2015 ini, menurut Kepala Kemeneterian Agama (Kemenag) Kukar, H Sulaiman Anwar, Kukar dapat jatah 399 calhaj. Sebanyak 355 calhaj sudah diberangkatkan melalui kelompok terbang (kloter) enam. Dua orang lainnya yang rencananya diberangkatkan pada kloter enam, gagal lantaran menderita cacar. Kedua calhaj ini nantinya bakal diberangkatkan dengan sisa calhaj lainnya pada kloter sembilan.

Sulaiman Anwar
Sulaiman Anwar

“Kukar dapat jatah kuota 399 jamaah, jumlah ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Pengurangan terjadi karena adanya perluasan Masjidil Haram di Arab Saudi. Kebijakan kuota ini yang menentukan langsung dari pemerintah Arab Saudi,” terang Sulaiman kepada Berita Borneo, di kantornya, Tenggarong, belum lama ini (4/9).

Soal kendala pemberangkatan, Sulaiman menyebut tidak ada. Sebagiamana yang terjadi di sejumlah media soal adanya pemberangkatan yang tertunda karena masalah visa, di Kukar tidak terjadi. Kendala visa bermasalah terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia, akan tetapi tidak di Kukar karena cara pelayanannya berbeda.

“Dari kloter satu sampai sembilan kami tidak ada kendala dengan visa. Kami memprioritaskan calhaj dengan nomor urut pendaftaran paling awal, berbeda dengan daerah lain mereka mendahulukan berkas yang lengkap meskipun nomor pendaftarannya akhir. Itu salah satu cara kami lepas dari masalah visa,” ungkap Sulaiman.

Sementara daftar tunggu calhaj di Kukar hingga September 2015 ini mencapai 7.000-an orang. Jika dihitung, calhaj yang daftar pada tahun 2015, baru bisa berangkat delapan belas tahun kemudian dengan rincian setiap tahun dibagi 400 kuota. [] Mustakim

Serba-Serbi