PONTIANAK – Basarudin (45) salah seorang warga Kampung Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, yang berprofesi sebagai penyelam barang-barang bekas menemukan satu bom jenis mortir di dasar Sungai Kapuas yang diduga peninggalan Perang Dunia II.
“Hari Senin (21/9) sekitar pukul 15.00 WIB saya bersama dua rekan saya menyelam untuk mengumpulkan besi-besi bekas di sekitar dermaga feri penyeberangan di samping Taman Alun-alun Kapuas menuju penyeberangan Siantan. Tiba-tiba saat mencari barang bekas, kami menemukan besi berukuran besar,” kata Basarudin saat menyerahkan bom jenis mortir itu kepada Kepolisian Sektor Pontianak Timur, Rabu.(23/9)
Ia menjelaskan, melihat ada besi bekas berukuran besar itu, dia dan dua temannya lalu menarik besi itu menggunakan tambang.
“Setelah berhasil diangkat dari dasar Sungai Kapuas, maka besi itu lalu dicuci, setelah bersih, besi itu mirip bom jenis mortir sehingga dilaporkanlah kepada kepolisian terdekat,” kata Basarudin yang sudah berprofesi sebagai penyelam untuk mengumpukkan barang bekas selama sepuluh tahun itu.
Sementara itu, Kapolsek Pontianak Timur Kompol Alber Manurung membenarkan, pihaknya telah menerima laporan terkait penemuan bom jenis mortir oleh salah seorang penyelam barang-barang bekas yang kebetulan warga Kampung Dalam Bugis.
“Setelah mendapat laporan tersebut, kami langsung menghubungi Tim Gegana dari Brimob Polda Kalbar untuk mengamankan bom jenis mortir tersebut,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, kalau kemudian hari menemukan barang-barang yang mencurigakan, sebaiknya cepat laporkan pada pihak kepolisian, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Bom jenis mortor itu, kalau sempat meledak maka bisa membahayakan dan menimbulkan banyak korban, sehingga kami tidak mau ambil resiko, sehingga secepatnya berkoordinasi dengan Tim Gegana Brimob Polda Kalbar untuk mengamankan bom tersebut,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apakah mortir sepanjang satu meter berat 50 kilogram itu masih aktif atau tidak. “Tetapi yang penting, barang berbahaya tersebut secepatnya diamankan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kapolsek Pontianak Timur. [] ANT