BALANGAN – Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 95 tahun 2015 di wilayah KODIM 1001/Amuntai-Paringin kini difokuskan untuk membangun berbagai infrastruktur daerah antara jalan dan jembatan.
Dandim 1001/Amuntai-Paringin, Letkol Infantri Priyanto Eko Widodo selaku Dansatgas TMMD ke-95 di Balangan Jumat mengatakan, TMMD tersebut secara resmi sudah dimulai sejak 8 Oktober 2015 dan bakal dilaksanakan selama 21 hari.
TMMD ke-95 ini mengambil tema “Dengan semangat Kemanunggalan TNI-Polri, Kementrian / Lembaga Pemerintah Non kementrian, Pemerintah Daerah dan Seluruh Komponen Bangsa Lain, Kita laksanakan percepatan Pembangunan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan”.
“Kita barharap dalam 21 hari ini, akan mampu menyelesaikan seluruh proyek pembangunan yang telah menjadi target kami,” kata Dandim.
Hingga Jumat (23/10), kata dia, masih banyak pengerjaan yang masih belum rampung, diantaranya jembatan gantung dan jembatan box culvert, sementara pengerjaan pengerasan jalan, pembuatan jamban, dan pembuatan jalan usaha tani sudah hampir selesai.
Menurut Dandim, prospek pengerjaan fisik dalam kegiatan TMMD di Desa Kambiayin Kecamatan Tebing Tinggi, bervariasi, ada yang belum mencapai 100 persen, dan ada yang sudah selesai pengerjaannya.
Sedangkan pengerjaan yang belum selesai, yakni jembatan gantung ukuran 42 meter x 1,5 meter dan jembatan box culvert ukuran 6 meter x 4 meter. Yang mana pengerjaannya masih mencapai 75 persen.
“Pengerjaan fisik yang telah mencapai 100 persen atau sudah bisa dikatakan selesai lanjutnya, yakni peningkatan jalan sepanjang 1350 meter meter 4 meter, dan pembuatan 41 paket jamban,” katanya.
Beberapa proyek yang pengerjaan hampir mencapai 100 persen yaitu bedah rumah warga yang sebanyak 15 unit rumah, serta pembuatan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 600 meter x 1,5 meter.
Kapten Infantri Mahmud Dalli selaku Danki Satgas TMMD ke 95 Wilayah Kodim 1001/Amuntai-Paringin menegaskan, meskipun waktu pelaksanaan TMMD sisa enam hari, namun pihaknya optimistis bisa menyelesaikan semua pembangunan fisik tersebut.
Ia meyakinkan, waktu enam hari tersebut lebih dari cukup untuk merampungkan semua pekerjaan, dengan semangat gotong royong melaksanakan percepatan pembangunan dengan bantuan anggota TNI-Polri dan masyarakat setempat.
“Selain dengan personil sebanyak 98 orang dari TNI dan 5 orang dari Polri, kita juga dibantu oleh 30 orang warga sekitar dalam pengerjaan fisik ini, jadi kita optimis pembangunan bisa selesai tepat waktu,” katanya. [] ANT