PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta kepada semua tenaga kesehatan yang ada di provinsi itu tidak diskriminatif dalam memperlakukan pasien.
“Saya harap semua tenaga kesehatan yang ada di Kalbar, khususnya yang ada di RSUD Soedarso, bisa memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada pasien, tanpa membedakan asal, suku, agama maupun status,” kata Cornelis di Pontianak, Jumat (30/10).
Dia mengaku sangat sering mendengar adanya keluhan dari keluarga pasien terkait pelayanan di rumah sakit itu, termasuk masih adanya pasien yang ditelantarkan atau dihambat untuk mendapatkan perawatan.
“Jangan mentang-mentang pasien tidak mampu lalu ditelantarkan, jangan pilah pilih, pelayanan yang kurang harus ditingkatkan,” kata dia.
Demikian juga dengan masalah pelayanan operasi pasien tidak boleh ada kriteria benang operasi kualitas rendah atau kualitas tinggi.
“Operasi tidak ada benang jelek, benang bagus, ini rumah sakit sudah standar, karena ini rumah sakit rujukan,” kata dia.
Sebagai rumah sakit rujukan, Cornelis mengingatkan agar setiap penanganan pasien supaya membuat tim kerja, tidak ada pegawai yang menghambat.
“Pegawai perawat dan bidan jangan hanya tampil di depan senyum tapi menghambat orang lain. Ini saya juga sering dengar, banyak laporan masyarakat tempat tidur ada dibilang tidak ada, dikasih duit baru bilang ada,” katanya.
Ia pun mengancam akan memberikan sanksi berat, termasuk pemecatan, kepada petugas kesehatan yang merongrong dan tidak disiplin.
“Kumpulkan datanya, kita ini pelayan, bagaimana kita memberikan pelayanan yang baik kepada rakyat,” tuturnya.
Kepada dokter dan perawat, Cornelis berpesan agar mereka bekerja sungguh-sungguh sesuai sumpah saat diangkat.
“Saat diangkat menjadi dokter atau perawat, semuanya pasti sudah disumpah untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Jadi, jangan dilanggar itu sumpah,” kata Cornelis. [] ANT