SAMARINDA. Sebidang rumah di Jalan Adam Malik, Perumahan Citra Griya, Kelurahan Karang Asam Ilir, Sungai Kunjang, mendadak ramai tak seperti biasanya. Lima tahun silam, di rumah yang sama, suasana haru tersaji. Nah, kemarin (9/12), kejadian serupa pun kembali terlihat.
Sempat tegang, Syaharie Jaang akhirnya bisa tertawa lepas. Hal itu tak lepas dari hasil perhitungan cepat (quick count) yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Suasana haru bercampur gembira sangat terasa di rumah mewah berukuran sedang itu.
Secara tidak langsung, Syaharie Jaang bersama wakilnya Nusyirwan Ismail hampir pasti kembali memimpin Kota Samarinda untunk lima tahun ke depan. Pasangan JaaNur ini unggul telak dari pasangan Mudiyat Noor dan Iswandi (MuIs).
Untuk mengetahui jumlah perolehan suara, tim JaaNur menggunakan metode hitung cepat. Dia mengandalakan jasa salah satu lembaga survei nasional. Proses hitung cepat rampung sekitar pukul 15.00 Wita. Berdasarkan hasil perhitungan sementara, JaaNur dinyatakan unggul 76 persen.
Para simpatisan, tim sukses hingga kolega bertandang ke rumah Jaang untuk merayakan kemenangan tersebut. Senyum ceria selalu terpancar dari bibir pasangan Jaang, lantaran kemenangan sudah di depan mata.
“Tentu saya sangat bersyukur atas hasil ini (hitung cepat, Red). Namun kita harus hormati tahapan Pilkada yang nanti diumukan KPU,” kata Jaang.
Dari belasan warga yang setia menantikan proses hitung cepat melalui layar proyektor, terlihat beberapa pejabat penting. Di antaranya Ketua DPRD Kota Samarinda, Alphard Syarif, Ketua KONI Samarinda Aidil Fitri dan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Samarinda Dadang Airlangga.
“Dari awal sudah saya prediksi pasangan pak Jaang kembali terpilih sebagai Wali Kota Samarinda. Saya ucapkan selamat kepada pak Jaang dan Nusyirwan untuk kemenangan ini,” kata Alphard.
Bisa jadi ini merupakan kemenangan mutlak pasangan nomor urut dua. Pasalnya suara mereka hampir unggul di seluruh tempat Pemungutan Suara (TPS) yang jumlahnya mencapa 1.580 titik. Bahkan di sekitar tempat tinggal Mudiyat Noor maupun Iswandi, suara pasangan incumbent lebih unggul.
Dalam konfrensi pers siang kemarin, Sunarto Cipto Harjono selaku Direktur Lingkaran Surve Kebijakan Publik (LSKP) menjelaskan alasan mengapa JaaNur lebih unggul ketimbang MuIs. Pertama terkait popularitas keduanya yang tak diragukan lagi. Berdasakan hasil survei lembaga yang berada di bawah naungan Lingkaran Survey Indonesia (LSI) ini, nama Jaang sudah dikenal masyarakat Samarinda sejak lama. Bahkan 91,1 persen warga mengenal Jaang sejak Maret lalu.
Hal yang sama juga dialami Nusyirwan. Berdasarkan survei LSKP, 66,4 persen warga Kota Tepian mengenal Wakil Wali Kota Samarinda ini. Popularitas mereka semakin melejit jelang Pilwali Samarinda November lalu.
“Sementara pasangan nomor urut satu hampir tidak dikenal pada Maret. Kemudian Musiyat Noor dan Iswandi baru mulai dikenal pada November dengan persentasi 35 persen,” kata Sunarto.
Selain itu, tingkat kepuasan warga Kota Samarinda hasil kerja Jaang dan Nusyirwan selama lima tahun terakhir. Berdasarkan survei, jumlah warga yang sangat puas mencapai 8 persen, sementara cukup puas mencapai 67.7 persen, kurang puas 17,7 persen, tidak puas 2 persen dan tidak tahu 4,5 persen.
Selain itu warga Samarinda juga masih percaya bahwa Jaang dan Nusyirwan mampu mengatasi dengan masalah banjir persentasi mencapai 45,8 persen, mengatasi premanisme dengan persentasi mencapai 53,9 persen dan kemacetan lalu lintas 45,5 persen.
“Kesukaan warga terhadap Jaang dan Nusyirwan juga masih tinggi. Yani 82,8 persen dan 81 persen,” jelasnya.
Namun sayangnya jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput dalam Pilwali kali ini masih sangat tinggi. Berdasarkan hasil hitung cepat jumlah tingkat partisipasi warga hanya 46.39 persen. Jika disajikan dalam bentuk jumlah, berarti hanya 267.581 orang yang menggunakan hak pilih mereka. Sementara 309.227 orang lainnya tidak menggunakan hak mereka.
“Dibanding Pilwali 5 tahun lalu, angka Golput meningkat 5 persen. Ada dua faktor yang mempengaruhi jumlah ini, pertama idiologis dan memilih golput akibat masalah teknis,” tutupnya.
JAANG MENANG “DIKANDANGNYA”
Jaang tidak hanya berjaya “di kandang”. Dia bahkan unggul telak di TPS 24 Samarinda Ilir, tempat Mudiyat Noor mencoblos. Di lingkungannya, Jaang dan keluarga mencoblos di TPS 22. Di TPS itu dia memperoleh angka penuh. Diungkapkan Jaang, dirinya sangat berharap akan terpilih kembali untuk melanjutkan pembangunan Samarinda yang lebih baik.
“Kalau berharap tentu saja, namun kita mengharapkan menang dengan jujur, aman dan tidak merugikan pihak lain,” ungkapnya usai melakukan pencoblosan.
Dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan ini, Jaang mengaku selalu tidak bisa tidur saat malam hari pemilihan. Meski tidak tidur, tetapi Jaang mengungkapkan jika hal tersebut adalah hal yang biasa dilakukannya.
“Setiap malam pemilihan saya memang tidak bisa tertidur,” tuturnya. [] SP