KUBU RAYA – Proyek bantuan Australian Agency for International Development (AusAID), salah satu NGO dari Australia melalui Madrasah Development Center (MDC) SNIP yang beralamat di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015 menuai masalah. Pasalnya anggaran yang nilainya milliaran tersebut tidak tepat guna.
Menurut Syafiudin, S.Pd Bendahara Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Barokah Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya menilai proyek Block Grant Phase II tahun 2015 ini tidak sejalan dengan tujuan akreditasi itu sendiri.
“Saya berpendapat, selama ini Proyek Block Grant ini hanya menghambur-hamburkan uang saja, semestinya kegiatan sebagian pelatihan-pelatihan di hotel ditiadakan,’’ ujar Syafiudin.
Selama ini, lanjut dia, oknum-oknum MDC SNIP yang menjadikan program Black Grant terkesan sebagai sarana memperoleh pemasukan. Bahkan untuk gaji mentor saja jutaan perbulan, padahal mereka sangat tidak efektif.
“Seharusnya kalau mau membantu MI, bantu saja jangan buat susah kami,’’ pinta Syafiudin.
Dirinya meminta untuk kegiatan pada tahun mendatang, seperti pelatihan di hotel-hotel tidak perlu dilakukan. “Sebaiknya fokus pada pembangunan fisik yang saat ini sangat diperlukan oleh sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Kubu Raya,” pungkasnya. [] Rachmat Effendi.