PONTIANAK—Ketua Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan seIndonesia (ICMI) Prof Dr Jimly Asshiddiqie, SH, MA mengimbau aparat keamanan untuk memcari aktor intelektual yang sebenar-benarnya sebagai otak dari teror bom Sarinah, Jalan Thamrin Jakarta Pusat beberapa hari lalu.
Hal itu disampaikan Guru Besar Hukum Tata Negara ini dalam Siaran Pers ICMI Pusat yang diatandatanganinya bersama Sekjen ICMI Pusat Dr. Ir. Mohamad Jafar Hafsyah kepada awak media, Sabtu (17/01/16)
ICMI juga mengajak seluruh masyarakat untuk membantu pemerintah dan para aparat keamanan serta para penegak hukum agar tidak hanya mengutuk, tetapi juga mencari akar permasalahannya, sumber penyebabnya, dan motif yang sebenarnya sehingga terjadinya insiden yang mencoreng citra baik Islam itu.
“Atas nama seluruh Keluarga Besar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) merasa sangat prihatin dan menyampaikan bela sungkawa sedalam- dalamnya atas kejadian Teror dan Bom di Sarinah Thamrin yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, kerugian materil serta non-materil. Kepada keluarga korban semoga diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menerima musibah tersebut,” kata Jimly.
Selain mengutuk dengan keras para pelaku Teror dan Bom yang telah mengakibatkan korban yang tidak bersalah, Jimly juga mengimbau kepada masyarakat agar bersabar dan tetap tenang. Percayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas kejadian tersebut. ICMI sangat menentang pelaku Teror dan Bom yang telah melakukan tindakan kekerasan kepada orang.
Untuk tidak memperkeruh suasana, Jimly menyarankan agar semua pihak tidak cepat memberikan pernyataan sebelum dapat dibuktikan secara hukum. “Marilah kita memohon kehadirat Allah SWT agar menunjukkan kepada kita yang benar adalah benar dan yang bathil adalah bathil,” harap Jimly.
Ketua Dewan Penasehat ICMI Kalimantan Barat Drs H Ilham Sanusi juga mengimbau agar masyarakat jangan terpancing dengan isu-isu yang bisa membuat keadaan tidak kondusif. Ia menilai keadaan di Kalbar cukup kondusif. Aparat keamanan bergerak cepat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan efek tidak baik dari kejadian tersebut.
“Sampai saat ini kondusif, aktifitas masyarakat berjalan normal. Ini bentuk toleransi beragama masyarakat Kalbar berjalan baik dalam bermasyarakat,” jelas salah satu tokoh senior masyarakat Kalbar ini. (Syarif Muhammad Herry)