Pontianak-Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH., bersama Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs. Christiandy Sanjaya, SE., MM., beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalbar juga para Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Kalbar, secara khidmat menyaksikan pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, melalui Ruang Audio Visual Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (16/8).
Presiden Joko Widodo pagi ini menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR RI, DPR RI dan DPD RI tahun 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan. Ada tiga agenda penting yang akan dijalani Presiden Joko Widodo sehari sebelum peringatan HUT RI ke-71. Pertama, Presiden akan menyampaikan pidato kenegaraan tentang laporan kinerja lembaga negara di hadapan sidang tahunan MPR RI 2016. Acara tersebut digelar sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam acara ini, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memimpin pembukaan dan penutupan sidang.
Kedua, mantan wali kota Surakarta ini juga dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR RI dan DPD RI terkait peringatan HUT RI ke-71.
Ketiga, Presiden akan berpidato terkait RUU APBNP 2016 dan penyampaian nota keuangan. Dalam kesempatan ini, Ketua DPR RI Ade Komarudin juga bakal berpidato sekaligus membuka masa persidangan I DPR tahun sidang 2016-2017. Sidang tahunan 2016 ini akan berakhir sekira pukul 16.00 WIB.
Usai menyaksikan Pidato Presiden RI, pada sidang Tahunan MPR RI, Cornelis mengatakan bahwa presiden menekankan agar semua lembaga harus bekerja, “Kalau kita dengar pidato Beliau menekankan kepada kita semua bahkan lembaga tinggi negara maupun lembaga adhock, bahwa kita ini harus bekerja sesuai dengan tugas masing masing dan berpedoman pada empat pilar kebangsaan,” ungkap orang nomor satu di Kalbar itu.
Lebih lanjut, Cornelis mengatakan tantangan ke depan bagaimana percepatan pembangunan terutama membangun sumber daya manusia yang siap bersaing menghadapi tantangan jaman.
Sehingga pembangunan di Kalbar dititik beratkan pada sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur termasuk infrastruktur perbatasan apalagi pada pidato kenegaraan presiden, perhatian pembangunan daerah perbatasan Entikong secara tegas di sebutkan, karena Kalbar ini daerah strategis, kalau berbicara Kalimantan Barat berarti berbicara dunia internasional, bagaimana ASEAN, Bimp Eaga, dan Asia Fasifik. (Rachmat Effendi/Masrun)