Kubu Raya- Panglima Melayu Kalbar Iskandar Ismaila, SH tak terima pihak kontraktor perumahan elite PT. Ciputra bawa suku lain dalam kisruh antara managemen dan pihak kontraktor PT. Tri Mandiri.
“Mane si Aphin, temui kami sekarang juga, kenape bawa-bawa suku lain masalah ini, prinsip saye tidak mau ganggu orang, tapi kalo saye ditantang saye tidak akan tinggal diam,’’kata Iskandar Ismaila ketika ditemui di halaman perumahan elite PT. Ciputra Senin (10/10) di jalan Arteri Supadio Kubu Raya.
Iskandar menjelaskan aksi ini yang dilakukan oleh ratusan anggota ini berawal dari adanya kerjasama kontrak pengerjaan proyek perumahan sebanyak 40 unit antara GM Ciputra Garden, Edi juga merupakan anggota dari Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalbar dengan pelaksana proyek perumahan Ciputra Aphin.
“Sampai waktunya yang sudah ditentukan ternyata pengerjaan rumah ini tidak selesai, sementara pembayaran yang sudah diambil Aphin lebih dari Rp 1 miliar, sehingga pihak Ciputra dari jakarta memutuskan hubungan kerja,” kata Iskandar ditemui di halaman proyek perumahan Ciputra Garden, Senin (10/10).
Sementara itu Kapolsek Sungai Raya Kompol Abdullah Syam, mengungkapkan sebenarnya sebelum adanya aksi demo yang dilakukan oleh ratusan anggota LPM kalbar ini sudah pernah dilakukan mediasi antara kedua pihak yang sedang berseteru “Sebelumnya sudah beberapa kali dilakukan mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian, bahkan pernah dimediasi oleh kapolda langsung,” ujar Abdullah.
Ketua Umum MABM Provinsi Kalbar, Chairil Effendy meminta, pelaksana proyek (PT Tri Mandiri) dan pemilik proyek (PT Ciputra) untuk bekerja sesuai aturan yang berlaku. Jika ada masalah, diharap tidak membawa masyarakat apalagi mengatasnamakan etnis tertentu.(Rachmat Effendi)