MELAWI-Sekelompok warga yang mengatasnakaman Forum Suara Masyarakat Desa Domet Permai (FSMDDP), Kecamatan Ella Hilir, Kabupaten Melawi sampaikan pernyataan sikap terkait dugaan perbuatan tindakan asusila yang dilakukan Kadesnya sendiri yakni Ruslan.
Pernyataan sikap yang ditandatangani Hambali selaku ketua tersebut ditujukan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Domet Permai, berbunyi meminta kepada Kades Ruslan untuk mempertanggung jawabkan atas tindakan perbuatan asusila kepada seorang perempuan hingga telah melahirkan seorang anak.
Untuk minta tanggung jawabnya, pada Selasa (9/5) sekitar pukul 12.15 Wib, warga mendatangi kediaman Kades Ruslan guna menagih janji sesuai dengan pernyataan yang ditandatangani akan membayar adat sebesar Rp.56 juta.
“Kades Ruslan dalam pernyataan yang bermaterai itu sudah sepakat membayar adat setelah pencairan ADD, namun hingga saat ini belum ditepati janjinya,’’kata Hambali ketua FSMDDP, kepada wartawan beritaborneo.com (10/5).
Untungnya ketika warga sudah dalam keadaan emosi tidak sampai terjadi perbuatan anarkis, mengingat ketika warga sudah terkonsentrasi di rumah sang kades Ruslan berusaha menghindar dan tidak mau keluar rumah.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolsek Ella Hilir dan anggotanya karena berkat kesigapannya tidak terjadi apa-apa,’’tutur Hambali.
Sementara itu Iptu Pol. Haryono, Kapolsek Ella Hilir mengatakan, perbuatan amoral yang dilakukan Kades Domet Permai memang tidak patut ditiru oleh masyarakat apalagi dia sebagai pemimpin.
“Harusnya dia memberi contoh yang terbaik dan suri tauladan, saya mohon jangan sampai terjadi kepada kades-kades lainnya,’’pinta Iptu Pol. Haryono. (Hasnan Sutanto)