NUSA TENGGARA TIMUR – Sabtu (10/2/2018) Komandan Komandor Rayon Militer (Danramil) 1605-09 Biudukfoho Kapten Infanteri I Nyoman Suastika mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di dekat muara pantai atau sungai, Kecamatan Maka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, agar waspada terhadap serangan buaya. Imbauan tersebut menyusul tewasnya guru Sekolah Dasar Gmit Maktihan, Lusia Rika Bria (57), baru-baru ini (09/02/2018).
Menurut I Nyoman Suastika, berdasarkan pantauan pihak Koramil 1605-09, buaya sering muncul di sepanjang aliran sungai dan penampakannya tak terduga, mirip batang kayu hanyut. “Di musim sekarang ini keadaan air mengalami keruh, jadi kita tidak sulit membedakan batang pohon dan buaya lapar,” tutur I Nyoman kepada awak media.
Sementara, insiden tewasnya Lusia berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB, saat korban bersama cucunya, Olintia Nahak (8) mencari kepiting di rawa-rawa. Ketika diterkam buaya, jarak antara Olintia Nahak dengan neneknya sekitar 10 meter. Menurut penuturan Olintia, Lusia diterkam buaya pada waktu memasang perangkap kepiting dari daun lontar. Tiba-tiba buaya menerkam dari arah belakang dan menarik ke dalam air.
Melihat itu, Olintia sempat berlari mencari tolong. Saat warga datang menolong, jasad Lusia sudah hilang. Sekitar dua jam kemudian, korban ditemukan berjarak sekitar 10 meter dari posisinya diterkam. Ketika itu Lusia sudah tak bernyawa dengan beberapa luka robek di tubuh. Korban langsung dibawa ke rumah duka. Sementara Kapolsek Malaka Barat, Ipda Samsul Bahri membenarkan peristiwa tersebut. []