KUBU RAYA -Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah satu diantaranya wujud Operasi Bhakti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari dulu hingga kini. Sebab, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama.
Demikian hal itu diungkapkan Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Tri Rana Subekti, S.Sos, di Kantor Pendam XII/Tanjungpura, Jalan Arteri Alianyang No.1 Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Selasa sore, 13 Maret 2018.
“Pelaksanaan TMMD merupakan bukti nyata komitmen TNI untuk ikut membangun bangsa dan negara. Yang diharapkan mampu mendorong percepatan daerah tertinggal atau yang baru saja terkena dampak bencana,” ujar Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Tri Rana Subekti.
Sinergi program TMMD bersama Kemendikbud kali ini dilakukan, terutama dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran. Caranya adalah memperkuat daerah dan desa guna menjaga keutuhan NKRI.
Sebentar lagi, program yang akan dilaksanakan selama 30 hari itu dimulai sejak 28 Maret hingga 26 April 2018, diantaranya yang terlibat langsung mendapat mandat adalah Kodim 1204/Sanggau yang termasuk dibawah Korem 121/Abw, untuk melaksanakan percepatan pembangun infrastuktur pembuatan jalan sepanjang 14 km dan kegiatan non fisik seperti melakukan penyuluhun tentang bela negara, Narkoba, Kamtibmas, lingkungan hidup dan tentang bahaya Terorisme.
Sementara di Kodim 1013/Muara Teweh dibawah Korem 102/Panju Panjung, akan melaksanakan pembukaan badan jalan di Desa Sampirang II, Keacamatan Teweh Timur, sepanjang 15 km, dengan lebar 10 meter, dan pembuatan gorong-gorong satu buah, untuk kegiatan non fisik akan melakukan Wasbang Bela Negara, Narkoba, Kamtibmas, Kerukunan Umat Beragama, Pertanian dan Peternakan.
Sedangkan untuk Kodim 1207/Berdiri Sendiri, akan melaksanakan pembuatan rabat beton jalan sepanjang 1,4 km dengan lebar 3 meter yang merupakan jalan penghubung Dusun Sido Mulyo Desa Limbung dengan Desa Rasau Jaya, juga akan melakukan kegiatan non fisik berupa penyuluhan Bela Negara, Bahaya Narkoba, Bahaya Paham Radikalisme dan Terorisme, KB dan Kesehatan.
“Ya, kegiatan TMMD akan melibatkan terdiri dari unsur TNI/Polri, Kementerian dan Lembaga, Pemda serta masyarakat,” ucap Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Tri Rana Subekti.
Lanjut Kapendam XII/Tanjungpura menjelaskan, Program TMMD ke 101 ini menjadi program pertama dari tiga program berturut-turut yang akan dilaksanakan di tahun 2018 ini, dan untuk pemilihan sasaran TMMD didasari oleh usulan dari masyarakat yang merasakan bahwa proses pembangunan di wilayahnya belum tersentuh atau mengalami perlambatan dibandingkan dengan daerah yang lainnya, tuturnya.
“Proses ini kemudian diwadahi oleh satuan teritorial TNI AD dengan Pemda setempat. Kemudian disepakati melalui rapat bersama antara pemda dan satuan teritorial TNI AD/Kodim yang dilanjutkan usulan dalam program TMMD. Hasil pembangunan TMMD yang sesuai sasaran diharapkan masyarakat dapat merasakan keseimbangan pembangunan di tempat tinggalnya,” jelas Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Tri Rana Subekti.
Supaya hasil TMMD agar diketahui oleh masyarakat luas atau publik, TNI AD menggelar Lomba Karya Jurnalistik TMMD. Ini diperuntukan kepada Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) juga awak media. “Sekaligus upaya menggugah kepedulian masyarakat terhadap upaya pembangunan di daerahnya, kata Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Tri Rana Subekti.
Kodam XII/Tanjungpura bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota yang ada wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, dalam mewujudkan kesiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan TMMD ke-101, ucap Kapendam XII/Tanjungpura Kolonel Infanteri Tri Rana Subekti.
Kasad Jenderal TNI Mulyono dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan Rakornis TMMD diselenggarakan dalam rangka menyampaikan visi, misi, persepsi, serta arah kebijakan dalam mewujudkan kesiapan penyelenggaraan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 TA 2018.
“Tahun ini, TNI AD bekerja sama dengan Kemendikbud beserta seluruh jajarannya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi/Kabupaten/Kota, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (BPMPD) Prov/Kab/Kota, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/Kabupaten/Kota,” kata Kasad Jenderal TNI Mulyono.
Sementara itu, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, berharap keterlibatan TNI dalam rangka mempercepat Penguatan Pendidikan Karakter sangat penting diperlukan. Apalagi, Militer sangat mampu menjangkau seluruh daerah di Tanah Air, khususnya daerah terdepan, tertinggal, terluar.
“Saya harap kolaborasi ini dapat menjangkau aspek yang lebih luas di daerah terdepan, terluar dan tertinggal, mengingat tidak semua pihak dapat menjangkau daerah tersebut. Dengan kebutuhan itu dan keberadaan TNI, maka layanan pendidikan akan mudah diatasi,” kata Kemendikbud Muhadjir dalam acara Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-101 yang dilaksanakan, Jakarta.
Kemendikbud menyampaikan, banyak sekolah yang dibangun juga karena inisiatif dan kepedulian dari pihak TNI bekerja sama dengan Pemda di banyak daerah di Indonesia. Bahkan ada program Srawung TNI kegiatan rutin yang dilakukan oleh semua prajurit di lapangan. “Sehingga terjalin dan terbentuk jiwa patriot pada diri pelajar, karakter dan kemandirian bangsa. Hal ini menunjang tercapainya pendidikan karakter yang kita gelorakan,” demikian Menteri Muhadjir bangga terhadap TNI.(Rachmat Effendi)