Puting Beliung Landa KKR, Robohkan 60 Rumah dan 11 Ruko

Puting Beliung Landa KKR, Robohkan 60 Rumah dan 11 Ruko

Komplek Arafah yang terletak di Desa Ampera Raya, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya paling parah yang terkena angin puting beliung pada Selasa (13/8) sekitar pukul 16.00 Wib (Foto : Istimewa)

KUBU RAYA (Berita Borneo)-Setelah hampir sebulan Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya tidak diguyur hujan, tiba-tiba digemparkan dengan peristiwa angin ribut disertai angin puting beliung pada Selasa (13/8) sekitar pukul 16.00 Wib.

Menurut Hamid (45) pekerja dikomplek perumahan Arafa, Desa Ampera Raya, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya, hujan turun sangat derasnya disertai angin ribut, lama-kelamaan disertai angin kencang.

Sementara Kepala Polsek Sui Ambawang, AKP Joko Sutriyatno mengatakan, sebanyak 60 rumah dan 11 ruko di Perumahan Arafah Residence Jalan Ampera Raya Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya rusak berat akibat angin kencang yang terjadi di daerah itu.

“Sementara tercatat sekitar 60 rumah dan 11 ruko yang rusak berat. Tapi bisa jadi masih bertambah karena kita masih melakukan pendataan,” kata Joko Sutriyatno, kepada wartawan Selasa (13/8) malam.

Dia menjelaskan, angin kencang tersebut datang bersamaan dengan hujan sekitar pukul 15.30 dan memporak-porandakan kawasan perumahan tersebut dan sekitarnya.

“Kita sudah meminta keterangan dari beberapa saksi dan memang banyak rumah yang rusak berat atas peristiwa ini,” tuturnya.

Diungkapkan Joko Sutriyatno,  saksi mata sudah dimintai konfirmasi dikatakan pukul 15.30 Wib telah terjadi hujan yang di sertai angin, dan dia melihat angin yang berputar yang membawa sampah terbang di udara dari arah Selatan menuju ke perumahan Arafah.

Atas kejadian itu, sekitar 60 unit rumah, di mana 11 unit di antaranya sudah ditempati dan 49 unit masih kosong, serta 11 kios yang belum ditempati, rusak berat. Bahkan ruko yang ada di depan perumahan ini ambruk rata dengan tanah.(Reffendi)

 

Breaking News Headlines