PALANGKARAYA (Berita Borneo) – Pangdam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab diwakili Kasdam XII/Tpr, Brigadir Jenderal TNI Alfred Denny D. Tuejeh memberikan Kuliah Umum Kebangsaan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) XIV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) bertempat di Hotel M. Bahalap, Jalan RTA. Milono Km. 1,3 Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya. Dengan tema acara,”Peran Milenial dan Roadmap Revolusi Industri 4.0″.
Sebelumnya, Rakornas KMHDI ke-14 dibuka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran. Sedangkan peserta Rakornas adalah para mahasiswa Hindu Dharma yang berasal dari provinsi di Indonesia.
Kasdam XII/Tpr, Brigadir Jenderal TNI Alfred Denny D. Tuejeh saat memberikan kuliah kebangsaan menyampaikan, fenomena global, perkembangan teknologi dan arus informasi transnasional yang demikian pesat di era disrupsi saat ini telah mempengaruhi tatanan, nilai, perilaku kehidupan berbangsa dan bernegara secara global. Berbagai kemajuan terjadi utamanya dipicu oleh perkembangan digitalisasi, computing power dan analisis. Pengumpulan berbagai informasi dalam big data yang disinergikan dengan penggunaan Artificial Intellegence (AI) telah melahirkan era disrupsi dan revolusi industri 4.0., yang merupakan suatu peradaban baru manusia.
Disampaikan juga, NKRI adalah negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari 17 ribu-an pulau memiliki letak geografis strategis, kondisi demografi yang tersebar beraneka suku bangsa dan adat istiadat namun satu tujuan dan satu cita-cita. Posisi strategis Indonesia, akan mendatangkan sebuah keuntungan secara ekonomis, dalam menjalin suatu hubungan mempererat kerjasama dengan berbagai negara di seluruh belahan dunia.
“Oleh karenanya dihadapkan dengan era revolusi industri 4.0. mau tidak mau negara kita harus masuk ke era ini, dengan mempersiapkan diri untuk memanfaatkan kemajuan teknologi agar tidak semakin tertinggal dengan negara lain yang telah mengembangkan produk aplikatif revolusi industri 4.0. di berbagai bidang masyarakatnya,” terang Kasdam XII/Tpr.
Kasdam XII/Tpr mengatakan bahwa Revolusi Industri 4.0. telah mengakibatkan trend perubahan besar di dunia industri melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang tidak hanya dalam proses produksi melainkan juga di seluruh rantai nilai industri. Teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing di era industri 4.0. yang menopang pembangunan adalah penggunaan internet, kecerdasan buatan, human machine interface (sistem yang menghubungkan antara manusia dengan mesin), teknologi robotik dan sensor, serta teknologi cetak tiga dimensi atau teknologi 3D printing.
Menurut Kasdam XII/Tpr hal tersebut menuntut kualitas SDM Indonesia saat ini dan kedepan tidak hanya memiliki kecerdasan dan keterampilan semata namun harus diimbangi dengan karakter dan integritas yang kuat, dengan kualitas mental ideologi Pancasila yang kuat diantaranya berakhlak mulia, cinta tanah air, berwawasan kebangsaan, dan memiliki kesadaran bela negara serta jiwa nasionalisme yang tinggi yang harus dibangun dan dipersiapkan sejak dini untuk mengimbangi kemajuan zaman yang semakin modern.
“Untuk itu sebagai seorang mahasiswa harus memiliki sensitifitas dan daya kritis terhadap kehidupan masa depan bangsa. Mahasiswa diharapkan mampu memahami esensi kepemimpinan ideal dan sejarah kepemimpinan di Indonesia dihadapkan dengan karakter bangsa dalam hal ini tidak terlepas dari nilai-nilai luhur Pancasila, serta senantiasa memegang teguh empat konsensus nasional,” tegasnya.
Lanjutnya mengatakan, TNI telah berupaya membantu pemerintah untuk mempersiapkan SDM Indonesia melalui berbagai program, pertama adalah dengan membentuk Satgas pendidikan sebagai upaya mengurangi ketertinggalan pendidikan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan. Kedua, membentuk satuan Cyberwar sebagai upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pasca transisi bangsa Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0.
Mengakhiri kuliahnya, Kasdam XII/Tpr mengimbau kepada para mahasiswa untuk menguatkan empat konsensus nasional (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI) dalam karakter masyarakat Indonesia. Selain itu juga untuk melakukan inovasi disrupsi bagi para generasi milenial yang tengah bersiap menghadapi revolusi industri 4.0. (Pendam XII/Tpr) (Rachmat Effendi)