Miris dan Sedih Tak Ada Putera Kalimantan Yang Jadi Menteri

Miris dan Sedih Tak Ada Putera Kalimantan Yang Jadi Menteri

H. Rusliansyah D. Tolove sebagai putera Kalimantan merasa miris dan sedih tidak ada tokoh asal Kalimantan yang menjadi menteri, namun merasa bahagia Ir. Joko Widodo dilantik sebagai Presiden untuk kedua kalinya. (Foto:Rachmat Effendi)

PONTIANAK (beritaborneo.com)-Meski hak prerogatif ada ditangan Presiden Joko Widodo dalam memilih dan menetapkan para menteri-menterinya, banyak kalangan yang merespon pro dan kontra nama-nama menteri Indonesia Maju yang baru saja diumumkan dan dilantik, pada Rabu (23/10).

Bahkan hingga sampai saat ini mengalir ucapan selamat kepada para pembantunya tersebut, termasuk dari masyarakat Kalimantan pun walau tak satupun putera terbaik putera Borneo terpilih menjadi pembantu Presiden.

Diantara sekian tokoh sekaligus putera Kalimantan yakni H. Rusliansyah D. Tolove yang merasa miris dan sedih Presiden Joko Widodo tidak memilih putera Kalimantan sebagai menteri.

“Namun disisi lain saya merasa bahagia karena terpilihnya Pak Jokowi dilantik sebagai Presiden RI  untuk kedua kalinya periode 2019-2024,’’ujar H. Rusliansyah D. Tolove kepada beritaborneo.com, Kamis (24/10).

Tokoh Kalimantan Barat tersebut mengajak seluruh masyarakat Kalimantan untuk tetap mengedepankan persatuan dan kerukunan baik antar suku, ras golongan maupun keyakinan walaupun Presiden tidak menunjuk putera Kalimantan sebagai pembantunya.

“Sebagai Putra Kalimantan saya mengajak seluruh masyarakat Kalimantan tetap menjaga keutuhan NKRI, karena pengabdian kepada negara tidak harus menjadi seorang menteri, masih banyak bidang lain sebagai bentuk kecintaan pada negeri ini,”kata H. Rusliasyah D. Tolove yang juga menjabat Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar tersebut.

Dirinya menambahkan, dalam lima tahun terakhir ini pembangunan Infrastruktur cukup luar biasa, namun jangan lupa, diharapkan khusus di Kalimantan ini, pembangunan dibidang SDM harus pula menjadi perhatian serius.

Pengurus salah satu partai politik di Kalbar itu juga mengingatkan, bahwa Kalimantan saat ini menjadi perhatian publik, sebagai Calon Ibu Kota RI seperti yang sudah deklarasikan Presiden Jokowi pada 17 Agustus 2019 harus mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.

“Harapan saya Pak Jokowi tidak lupa dengan Kalimantan dalam euforianya di periode kedua ini,”pungkasnya. (Rachmat Effendi)

Headlines