PONTIANAK (beritaborneo.com)-Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan mengakui ada tiga persoalan penting yang perlu mendapatkan bimbingan dari pemerintah daerah.
Yang pertama penerbitan truk over dimensi dan overload (ODOL) menjadi perhatian serius sejumlah asosiasi dan pengusaha. Kedua kelangkaan BBM bersubsidi dikarenakan kuota BBM berkurang menimbulkan BBM “seret”, dan yang ketiga kelangkaan supir.
“Tiga persoalan inilah yang menjadi perhatian serius bagi Aptrindo, sehingga perlu disinergikan dengan pemerintah daerah,’’kata Gemilang Tarigan, disela-sela penatikan pengurus DPD Aptrindo Kalimantan Barat, Rabu (6/11) di Golden Tulip Hotel, Jalan Teuku Umar Pontianak.
Ditambahkan oleh Gemilang Tarigan, keberadaan Aptrindo ini juga dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat profesi supir. Sebenarnya sama seorang supir itu dengan masinis, pilot atau nahkoda kapal.”Tidak ada bedanya pekerjaan supir dengan lainnya, jadi saya ingin supir itu pekerjaan yang mulia, karena supir juga harus memiliki skill,’’ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Aptrindo Kalbar, Imam Darmawan Vidya, mengatakan, tiga persoalan serius tersebut menjadi atensi DPD. Untuk itu yang menjadi program priortas peningkatan SDM supir bagi warga pribumi.
Menurutnya, dalam meningkatkan SDM supir dan memperbanyak tenaga supir DPD Aptrindo akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kalbaragar dimasukkan dalam anggaran dana desa (ADD).
“Selama ini tenaga supir di Kalbar ini banyak import dari daerah lain, saya ingin tenaga supir itu diambil dari anak-anak lokal,’’tegas Imam Darmawan Vidya. (Rachmat Effendi/Ellisya Mandasari)