PONTIANAK (beritaborneo.com)-Masyarakat Kabupaten Melawi khususnya yang bermukim di Kota Pontianak menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Refeksi 16 Tahun Perjalanan Kabupaten Melawi’’ , Jum’at (20/12) di Hotel Gajah Mada Pontianak.
Pada HUT Kota Melawi ini, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Dapil Melawi, Ritaudin, SE mengakui dalam perjalanannya Kabupaten Melawi diterpa isi yang tidak enak didengar, khususnya masalah pemerintahan.
“Memang isu tersebut menjadi perbincangan yang hangat baik dari masyarakat Melawi sendiri, maupun dari masyarakat luar,’’kata Ritaudin, SE, dari Fraksi PAN DPRD Kalbar ini.
Sementara kata Ritaudin, SE, pada kegiatan Reses dati tanggal 12 Desember 2019 s/d 19 Desember 2019 yang baru lalu, menyerap aspirasi di delapan titik di Melawi, namun sekitar tiga kecamatan yang didatangi, yang rata-rata masyarakat masih menginginkan pembangunan infrastruktur jalan menjadi prioritas.
Bahkan kata Ritaudin, SE, dalam kegiatan Reses sempat mengemuka masalah isu pemekaran.”Sesuai visi dan misi Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, SH, M.Hum dalam kampanyenya akan segera merealisasikan Provinsi Kapuas Raya, sesuai dengan komitmennya,’’tegasnya, yang juga dari Komisi III DPRD Kalbar.
Disamping itu, keluhan lain warga Melawi pembangunan transportasi dan komunikasi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sayan, Nanga Pinoh, dan Sokan, sangat minim dan terbatas, bahkan komunikasi lewat handphone juga sangat terbatas.
“Saat ini masih sekitar tiga puluh persen daerah Melawi yang belum teraliri listrik, khususnya daerah Kecamatan Ella, Kecamatan Sokan yang hanya hidup 12 jam saja, hal tersebut sangat tidak efektif, untuk itu saya mohon PLN segera merealisasikan hal tersebut,’’ujarnya.
Dirinya juga meminta Pemprov Kalbar lebih proaktif terhadap apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kelompok Diskusi Putra-Putri Juang (Poksi Pedjuang) Kabupaten Melawi. (Rachmat Effendi/Saidi Akbar)