PARLEMENTARIA DPRD KALTIM – Sebanyak tujuh orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) turun ke pintu gerbang Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, menemui ratusan demonstran yang menyerukan penolakan atas kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Demonstran yang umumnya beralmamater warna biru ini datang ke Kantor DPRD Kaltim sekitar pukul 15.00 Wita, Rabu (07/09/2022), atas nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Koordinator Cabang Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra). Tak lama setelah mereka datang dan berorasi, empat anggota dewan, yakni Fitri Maisyaroh, Puji Setyowati, M. Udin dan Safruddin, datang menyambangi.
Bahkan Fitri Maisyaroh, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, secara terang-terangan membawa kertas bertuliskan “PKS Menolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi.” Sayangnya, setelah cukup lama berhadap-hadapan secara langsung dengan mahasiswa, para wakil rakyat ini tidak diberikan kesempatan untuk merespon tuntutan para demonstran, alasannya bukan dari unsur pimpinan.
Selain menyuarakan aksinya menolak kenaikan harga BBM dan menuntut agar harga BBM diturunkan, jika tidak, mereka menolak kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang rencananya akan datang ke Kaltim untuk membuka acara Hari Hari Olahraga Nasional dan groudbreaking pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara.
Selain bergantian berorasi, para demonstran juga sempat menyajikan aksi teatrikal yang mengisahkan kesulitan masyarakat bawah akibat kenaikan harga BBM. Berjam-jam para demonstran berada di pintu pintu masuk Kantor DPRD Kaltim, dijaga ketat ratusan aparat kepolisian dibantu Tentara Nasional Indonesia.
Hingga akhirnya sekitar menjelang waktu magrib, anggota dewan lain dari unsur pimpinan, yakni Wakil Ketua DPRD Kaltim dari Partai Indonesia Perjuangan, Muhammad Samsun datang menemui demonstran. Ia didampingi anggota DPRD Kaltim lainnya, Sapto Setyo Pramono, Sutomo Jabir serta Sekretaris DPRD Kaltim Muhammad Ramadhan.
Di atas mobil pikap yang digunakan demonstran untuk berorasi, Muhammad Samsun didampingi Muhammad Ramadhan turut membacakan tuntutan mahasiswa dan memberikan sejumlah pernyataan. Ia komitmen akan menyampaikan aspirasi demonstran ke pemerintah pusat.
“Kami akan sampaikan langsung ke pemerintah pusat terkait tuntunan yang disuarakan oleh teman-teman PMII,” ujar politisi dari partai berkuasa ini.
Ia juga sempat meminta maaf datang terlambat menemui para demonstran lantaran sebelumnya mengikuti zoom meeting. Anggota dewan dari daerah pemilihan Kabupaten Kutai Kartanegara ini bahkan mengaku senang menerima aspirasi para demonstran.
Namun demikian, ia berpendapat, tidak bisa memenuhi tuntutan demonstran untuk menolak Presiden dan Wakil Presiden datang ke Kaltim, karena konstitusi negara ini menganut paham demokrasi.
Selain itu, ia memaparkan bahwa sebelumnya fraksi-fraksi di DPRD Kaltim telah menyampaikan pandangan umumnya yang menyinggung soal kenaikan harga BBM, ada yang secara tegas menolak dan ada yang memberikan solusi.
“Bahkan dalam Pandangan Umum fraksi menyatakan hal sama, menjadi catatan penting untuk pemerintah pusat bagaimana skema distribusi sampai skema subsidi,” terang Muhammad Samsun.
Meskipun sempat membacakan tuntutan demonstran, namun ia memilih tidak menandatangani pernyataan sikap saat diminta para demonstran. Keputusan Muhammad Samsun sempat menyulut rasa tidak puas dan berusaha menerobos pagar gedung dewan. Meski demikian, akhirnya massa yang dijaga ketat aparat ini akhirnya menyerah dan membubarkan diri sekitar pukul 19.00 Wita. []
Penulis: Fajar Hidayat
Editor: Hadi Purnomo