ADVETORIAL DISPORA KUKAR – Calon siswa Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang menjadi peserta Bimbingan dan Latihan (Binlat) dilatih tentang psikotest khusus militer oleh Yayasan Asistensi Belajar Cerdas (Yayasan ABC) di aula Komando Distrik Militer 0906 Kutai Kartanegara (Kodim 0906/Kukar), Sabtu (24/09/2022).
Pengenalan ujian psikologi khusus masuk TNI tersebut merupakan rangkaian kegiatan Binlat TNI AD garapan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bekerjasama dengan Kodim 0906/Kukar yang berlangsung lima hari sejak Selasa (20/09/2022).
Di hari kelima Binlat, peserta Binlat yang berjumlah 21 orang, dilatih menjawab enam macam soal ujian Wartegg, kecerdasan, Kraeapelin, Draw A Person (DAP), Baum test, dan Army Alpha Intellegence.
Windu, instruktur Yayasan ABC, mengungkapkan, hasil dari pengenalan psikotest langsung dapat diketahui, sebab dibahas saat itu juga.
“Hasilnya langsung bisa diketahui, kelemahannya (peserta casis, red) yang banyak adalah kurang memperhatikan instruksi soal,” ungkap Windu kepada Berita Borneo.
Dalam latihan tersebut, Windu menjelaskan instruksi soal, teknik menjawab soal dan trik lulus macam macam tes psikologi satu per satu, mulai dari tes kecerdasan yang biasa masuk dalam Tes Potensi Akademik (TPA).
Kemudian tes Wartegg berupa tes menyelesaikan gambar yang belum sempurna. Lalu tes Army Alpha Intellegence, merupakan tes yang berisi instruksi tertentu yang langsung dikerjakan Casis. Para peserta mendapat lembar jawaban berupa gambar bangun datar.
Lalu tes Kraeapelin, dalam pengenalan tes ini, peserta diberi selembar kertas ukuran A3 berisi deret angka yang dikerjakan dengan membuat garis pada angka angka tersebut.
“Perhatikan instruksi dari tester,” ujar Windu kepada peserta.
Terakhir Raw A Person (DAP) dan Baum test Army yaitu tes menggambar manusia dan pohon. “Jangan menggambar dahan yang patah, buah atau daun yang jatuh di tanah dan upayakan jangan sering menghapus,” ujar Windu membagi trik.
Untuk menggambar orang, Windu juga membagi rahasianya. Ia meminta peserta agar menggambar orang yang beraktivitas dan menggambar lengkap bagian tubuhnya.
“Jangan menggambar orang yang berbeda jenis kelamin, kecuali diperintahkan,” tutur Windu.
Sementara para peserta tampak kesulitan mengerjakan soal psikotest, umumnya mereka belum pernah mengikuti ujian seperti ini.
“Yang sulit tes deret angka (Kraepelin test, red),” ujar Adi Susanto, salah seorang peserta Binlat Casis TNI AD asal Kecamatan Loa Janan. []
Penulis: Tusiman
Editor: Hadi Purnomo