ADVETORIAL DISPORA KUKAR – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) aktif mencari bibit pesepak bola berbakat daerah. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar kejuaraan sepak bola untuk pemain usia 10 tahun (U-10) dan usia 12 tahun (U-12).
Selama dua hari, dari Sabtu (24/09/2022) di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Dispora menggelar kejuaraan tersebut dengan melibatkan 12 klub, separuh klub berusia 10 tahun dan setengahnya berusia 12 tahun. Adapun jumlah pesepak bola dan official yang terdaftar sekitar 189 orang. Mereka berasal dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Kukar.
“Prestasi sepak bola tentu didapat dari hasil pembinaan yang berjenjang secara sistematis yang dibangun dari bagaimana pemain-pemain diberikan wadah dalam bentuk kompetisi maupun turnamen agar mereka bisa berkompetisi dengan tim atau pemain lain.”
Bupati Kukar, Edi Damansyah, sangat mengapresiasi penyelenggaraan Kejuaraan Sepakbola U-10 dan U-12 dan merupakan agenda penting dan strategis dalam upaya proses pembinaan pemain pada level usia muda.
Dalam sambutan Bupati Kukar yang dibacakan Asisten III Totok Heru Subroto, SSB di Kukar memiliki peran penting dalam membina, melatih serta mempersiapkan pemain pada Usia 10 dan 12 Tahun untuk membentuk dasar dasar teknik bermain sepakbola yang benar.
“Prestasi sepak bola tentu didapat dari hasil pembinaan yang berjenjang secara sistematis yang dibangun dari bagaimana pemain-pemain diberikan wadah dalam bentuk kompetisi maupun turnamen agar mereka bisa berkompetisi dengan tim atau pemain lain,” papar Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, saat memberikan sambutan pembukaan kejuaraan di Stadion Rondong Demang, Jumat pagi (24/09/2022).
Kepada Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kukar, Asisten III berharap, semakin mendukung dan memberikan ruang bagi anak-anak untuk bertanding. “Usia 10 maupun 12 tahun adalah usia ideal di sekolah dalam mempersiapkan ke jenjang even yang lebih tinggi baik tim Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah, red) maupun ke level berikutnya yaitu piala Soeratin.
Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Kaltim (Porprov) VII di Berau pada November 2022 mendatang, lanjut Asisten III, menjadi perhatian seluruh pihak di Kukar dalam mempersiapkan keikutsertaan Kukar dalam multi even itu.
“Kegiatan yang akan dilaksanakan ini dapat dijadikan cara mendeteksi atlet-atlet lokal kita di semua kecamatan dalam jangka Panjang. Mari jaga program pembinaan pemain usia dini sebagai program yang berkelanjutan dalam mempersiapkan pemain sepak bola di daerah etam,” papar Totok, sapaan akrab Asisten III.
Ia juga meminta kepada semua yang terlibat dapat menjaga dan memelihara semangat untuk terus membangun daerah melalui prestasi olahraga khususnya sepak bola sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat daerah di kancah yang lebih tinggi.
Selain itu Kepada pemangku kepentingan terkait khususnya Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kukar untuk terus mendukungnya program kerja khususnya proses pembinaan atlet-atlet sepakbola putra daerah. “Selamat bertanding, jaga terus semangat persatuan dan kesatuan serta kekompakan dan junjung tinggi nilai-nilai sportivitas,” ujar Totok berucap ke para peserta kejuaraan.
Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni bersama Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rahman, Ketua Askab PSSI Ardinansyah mendampingi Totok membuka resmi turnamen. “Jaga program pembinaan pemain usia dini secara berkelanjutan untuk mempersiapkan pemain sepakbola di Kutai Kartanegara,” ucap Totok.
Sementara Rahman berharap agar semua yang terlibat dalam turnamen ini bisa menjaga semangat untuk terus membangun daerah melalui sepakbola dan dilakukan secara konsisten. “Dari turnamen seperti ini bisa mengangkat harkat dan martabat daerah di kancah yang lebih tinggi,” tegas Rahman.
Sedangkan Ardinansyah sebagai Ketua Askab PSSI Kukar menegaskan mereka konsisten mendukung program kerja dalam pembinaan atlet muda untuk terus menghasilkan pemain asli daerah.
“Dari level usia dini harus terus dilakukan pembinaan dan seleksi ketat agar bisa mendapatkan putra asli daerah sesuai arahan dan keinginan bupati. Alhamdulillah sudah kami buktikan dan ini terus berjalan dan berkelanjutan untuk proses pembinaan pesepak bola putra daerah, di antaranya dengan dukungan kami pada turnamen ini,” papar H Nan, sapaan akrab Ardinansyah.
Di akhir pertandingan, kesebelasan dari Akademi Sepak Bola (ASB) Generasi Muda Kutai Kartanegara (GMK) MSA 0906 Kecamatan Tenggarong dan kesebelasan Bhakti Jaya dari Kecamatan Loa Janan menjuarai turnamen. Kesebelasan dari GMK menjuarai kelompok U-10 sedangkan Kesebelasan Bhakti Jaya pemenang di kelompok U-12. Kesebelasan GMK klub pemenang U-10 diampu oleh Hijriansyah Saputra sebagai pelatihnya, sedangkan klub Bhakti Jaya juara U-12 dilatih Ahmad Geri Garcia.
Untuk juara U-10 lainnya, kesebelasan Tunas Muda Kecamatan Loa Kulu meraih juara II, klub sepak bola dari Loa Janan Ulu juara III, dan Bhakti Jaya harus puas di Juara IV. Di kelompok U-12, Tunas Muda menempati posisi juara II, GMK juara III, dan Mahakam Sanipah juara IV.
Dalam turnamen sepakbola yang berlangsung dua hari dan berakhir Minggu sore (25/09/2022) itu, juara I turnamen, baik U-10 maupun U-12, mendapatkan uang pembinaan Rp2,5 juta, juara II mendapat Rp2 juta, juara III Rp1,8 juta, dan juara IV Rp1 juta. Selain itu, masing-masing kesebelasan memperoleh piagam dan trofi.
Sementara Hijriansyah Saputra diumumkan menjadi pelatih terbaik tim sepak bola U-10. Ia pun sempat tidak percaya dengan yang didengarnya. Panitia harus berulang kali memanggil namanya agar segera naik ke podium menerima penghargaan. Pemuda 23 tahun ini sukses membawa tim asuhannya menjadi juara kejuaraan.
“Awalnya saya hanya membantu melatih di SSB yang dulu saya pernah berlatih yaitu GMK Kukar. Dengan bekal pengalaman pernah bermain di Mitra Kukar U-19, dan Persisam (Persatuan Sepakbola Indonesia Samarinda United, red) di Liga 3. Jadi niat awal saya untuk mengembangkan potensi anak-anak SSB GMK Kukar,” tutur Hijriansyah.
Ditanya kesan saat dinobatkan menjadi pelatih terbaik, ia mengaku sangat kaget. “Karena saya baru mulai melatih 9 bulan terakhir ini, saya cukup kaget, karena masih banyak pelatih yang lebih baik dibanding saya. Namun saya bersyukur karena memperoleh penghargaan ini,” ujarnya.
Dengan adanya penghargaan terbaik ini, ia mengaku menjadi kian termotivasi agar dapat menjadi lebih bersemangat lagi menjadi pelatih. “Agar sepak bola khususnya di Kukar menjadi jauh lebih baik lagi. Kami akan terus berusaha untuk mengembangkan sepak bola ini, khususnya untuk anak-anak,” tekadnya.
Di bagian lain, Hijriansyah merasakan dengan adanya Bupati Cup ini dapat membantu anak-anak di SSB untuk berkembang dengan melakukan pertandingan yang nyata. “Dan dapat menjadi tolok ukur untuk kita para pelatih seberapa jauh dan hebatnya anak-anak binaan kami,” ulasnya.
Selain itu lanjut dia, juga dapat memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak. “Jadi kita ini sudah diperhatikan, kita perlu berlatih lebih keras lagi untuk menjadi kebanggaan Kutai Kartanegara,” tegasnya.
Ia juga berharap kejuaraan Bupati Cup ini berlanjut setiap tahun agar dapat terus memotivasi anak-anak untuk berkembang dan lebih maju ke depannya. “Agar generasi sepak bola di Kutai Kartanegara tidak mati dan akan terus berlanjut menjadi lebih baik dan lebih hebat lagi tentunya,” harap Hijriansyah.
Sementara dalam seremonial penutupan, Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni didaulat untuk menutup turnamen Bupati Cup, mewakili Bupati Kukar. Dalam sambutannya, Kepala Dispora menyatakan rasa syukur karena dapat menyaksikan langsung pertandingan final dan pembagian hadiah Kejuaraan Sepak Bola U-10 dan U-12 ini. “Saya pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Kejuaraan Sepak Bola U-10 dan U-12 ini,” ujar Ali.
Usai acara, Kepala Dispora menyampaikan kepada anak-anak peserta Bupati Cup bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun. “Dan kami juga akan menambahkan untuk U-14 ke depannya. Kami juga berpesan kepada para pelatih untuk mempersiapkan anak-anak kita untuk pertandingan di tahun yang akan datang. Kita ingin atlet-atlet kita masuk dalam seleksi nasional bahkan menjadi tim nasional Indonesia,” ujarnya.
Kepada awak media, Ali mengaku merasa gembira lantaran tingginya antusias dari para peserta dengan semangat yang luar biasa dan dukungan orang tua turut mendampingi anaknya untuk mengikuti turnamen ini. “Harapan kami setelah kegiatan ini kami akan terus berlanjut memberikan pembinaan di masing-masing sekolah sepak bola. Kemudian tinjauan fisik juga perlu dipertimbangkan karena kegiatan ini hanya berlangsung selama 2 hari saja,” terangnya seraya menyebutkan peserta di tahun ini ada 12 klub, masing-masing 6 klub dari setiap kelompok umur. []
Penulis: Tusiman | Editor: Hadi Purnomo