ADVETORIAL DISPORA KUKAR – Entrepeneur Camp (E-Camp), merupakan salah satu terobosan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM). Ternyata, E-Camp merupakan wadah berkumpulnya para pengusaha muda yang sudah teruji survive menjalankan usahanya, sekaligus menjadi tempat berbagi masalah dan kesuksesan.
Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni melalui Kepala Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Kepramukaan, Dery Wardhana mengemukakan, ada sebanyak 20 pengusaha muda, berusia antara 18 hingga 30 tahun, ikut ambil bagian dalam kegiatan rutin yang diselenggarakan Klinik WPM, yang dimulai dari, Senin (17/10/2022) hingga hingga Jumat (21/10/2022).
“Namanya enterpreneur, pengusaha yang telah diuji, pengusaha yang sudah terbukti jatuh bangunnya, sudah memiliki usaha minimal satu tahun,” ungkap Dery Wardana saat diwawancara para pewarta di Hotel Elty Lesong Batu, Jalan Panji, Tenggarong, di sela-sela waktunya mengisi kegiatan E-Camp di hari perdana.
Para pengusaha muda tersebut, kata Dery, sapaannya, berasal dari Tenggarong sebanyak lima orang, Kecamatan Samboja empat orang, Muara Badak lima orang, Kota Bangun tiga orang, Loa Janan dua orang, serta dari Kecamatan Loa Kulu sebanyak seorang. Bidang usaha mereka berbagai macam, sebanyak 14 orang usahanya bidang kuliner, tiga orang kerajinan tangan, seorang punya usaha laundry, usaha galon seorang, dan usaha digital seorang.
“Kenapa sida (mereka, red) masuk di dalam binaan klinik wirausaha muda mandiri, dari awal sida ini kami pantau aktivitas usahanya, sudah berjalan setahun tahun lebih, finalnya di klinik wirausaha muda ini,” papar Dery.
Dalam rangkaian pelatihan di E-Camp, lanjut dia, adalah untuk penguatan usaha agar bisa naik kelas, mengeksplorasi keberhasilan antar sesama pengusaha muda. “Kami jadi indoor outdoor. Kenapa dikumpulkan, supaya ada chemistry antar para wirausahawan. Harapan kami, ke depannya bisa membentuk suatu komunitas yang kuat, karena sida dari berbagai kecamatan yang ada di Kukar,” kata Dery mengharapkan.
Dalam melakukan pembinaan, lanjut Dery, pihaknya tentu memiliki keterbatasan dengan keahlian di masing-masing bidang usaha, namun pihaknya dapat mendorong agar para pengusaha muda ini mampu mengeksplorasi potensinya, bisa sama-sama saling mengevaluasi perkembangan usaha mereka dan saling membantu. Sehingga, Sehingga, yang semula hanya memproduksi air minum isi ulang, mungkin ke depan dapat mengolah kemasan sendiri.
Untuk para pemateri, diisi dari tenaga ahli yang memiliki pengalaman bisnis dan mereka hanya memotivasi. Selain itu, para peserta E-Camp juga diberikan wejangan spiritual dalam berusaha. “Supaya dapat mengendalikan sikap tidak baik, seperti iri terhadap usaha orang lain, senang melihat usaha orang susah. Tujuannya juga agar menimbulkan rasa solidaritas dengan pengusaha lainnya,” ungkap Dery.
Di dua hari terakhir E-Camp, yakni tanggal 20 hingga 21 Oktober 2022, para peserta akan dibawa ke Balikpapan. Mereka akan dipertemukan dengan Pengurus Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Balikpapan. HIPMI merupakan wadah berkumpulnya para pengusaha muda, sehingga diharapkan dapat memberikan perspektif dan motivator bagi pengusaha muda pemula.
“Kedua ada kunjungan-kunjungan di Kota Balikpapan, tujuannya supaya mereka dapat mengoptimalkan usahanya, mengembangkan pengelolaan SDM dan produksi, yang awalnya mungkin biasa-biasa saja, mungkin bisa ditingkatkan,” papar Dery. []
Penulis: Tusiman
Editor: Hadi Purnomo