INGGRIS – Inggris sepertinya kualat dengan Rusia. Gara-gara kebijakannya yang selalu ‘menyerang’ Rusia, termasuk memberikan berbagai sanksi ekonomi, dampak buruknya justru berbalik arah. Ekonomi Inggris terus memburuk. Hal itu mendorong terjadinya ketidakstabilan di pemerintahan. Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru sampai harus mengundurkan diri.
Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, mengumumkan pengunduran diri pada hari ini, Kamis (20/10), hanya berselang 45 hari setelah ia terpilih. “Saya tidak bisa meneruskan mandat yang membuat saya dipilih oleh Partai Konservatif,” ujar Truss saat mengumumkan pengunduran dirinya.
Namun, Truss menyatakan bahwa ia akan tetap memimpin Inggris hingga penggantinya terpilih. Inggris bakal menggelar pemilihan PM baru pekan depan. Truss mundur di tengah desakan publik karena berbagai krisis yang masih terus mencekik Inggris setelah ia berkuasa.
Ia sempat meminta maaf atas kesalahan kebijakannya yang menyebabkan banyak investor kabur sehingga krisis ekonomi kian buruk di tengah ancaman resesi. Baru-baru ini, Truss memang menerapkan sejumlah kebijakan ekonomi yang cukup kontroversial bagi para elite Inggris.
Pada 23 September lalu, misalnya, Truss mengumumkan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan selama beberapa tahun terakhir. Strategi itu mencakup pemangkasan tarif pajak hingga 45 persen dan meningkatkan pinjaman pemerintah.
Bank Sentral Inggris sampai-sampai harus melakukan intervensi untuk mencegah dana pensiun terseret dalam kekacauan tersebut. Tak hanya itu, seorang anggota parlemen Partai Konservatif mengungkapkan kebijakan politik Truss menyebabkan banyak kerusakan. [] CNN