ADVETORIAL – Ditetapkannya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi lokasi baru untuk Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia merupakan kebanggaan tersendiri. Bagi duet politik Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi (Isran-Hadi), itu merupakan keberhasilan luar biasa dan menjadi sejarah yang tak akan terlupakan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Rusman Yaqub di usai digelar Rapat Paripurna ke-2 dengan agenda Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Kaltim ke-66, di Gedung Utama, Kompleks Perkantoran DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, baru-baru ini (05/01/2023).
Pada tahun 2023 ini, masa kerja duet politik Isran-Hadi masuk di babak akhir. Selama kurun waktu 4 tahun belakangan, terdapat sejumlah perubahan ke arah positif, di antaranya adalah prestasi membawa Kaltim menjadi lokasi baru IKN. Meskipun begitu, tak sedikit pula kritikan muncul, menyorot sejumlah pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang belum tuntas.
“Sejumlah keberhasilan pasangan Isran Hadi yakni membawa Ibu Kota Nusantara ke Bumi Etam, itu merupakan sejarah yang tidak bisa terlupakan, bahwa ditangan keduanya wilayah ini kemudian ditunjuk menjadi pusat gravitasi ekonomi baru di Indonesia,” ujar wakil rakyat yang juga Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kaltim.
Anggota dewan yang akrab disapa Rusman ini memberikan sejumlah catatan, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal dalam rangka memantapkan Kaltim sebagai IKN Nusantara. Pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dan dilanjutkan adalah pembangunan infrastruktur.
“Saya berpendapat Pemprov fokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan misalnya, sangat diperlukan. Keberadaan jalan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar kawasan dan antar daerah di Kaltim. Infrastruktur di sektor kesehatan, pertanian, pendidikan dan lainnya juga harus dapat perhatian serius,” ucapnya.
Persoalan SDM Kaltim juga perlu dicermati Pemrov Kaltim. Meski indeks pembangunan manusia Kaltim berada di urutan ketiga nasional, tapi harus disadari bahwa IPM bukan akhir penilaian “Kita perlu berkelanjutan meningkatkan standar dan kualitas SDM di semua kabupaten kota di Kaltim agar merata, tidak boleh ada kesenjangan kualitas SDM antara penduduk yang tinggal di perkotaan dengan perdesaan melalui sekolah-sekolah yang berkualitas,” saran Rusman.
Penulis: Heru Setyo Prayugo
Penyunting: Agus P. Sarjono