ADV LIPSUS – Delegasi peserta Organization Islamic Cooperation – Cultural Activity (OIC-CA) 2023 berkesempatan menyaksikan Kukar Festival Budaya Nusantara 2023 di Taman Kota Tenggarong, Minggu (9/7) malam.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah di tengah Taman Kota Raja Tenggarong ini dimeriahkan dengan seni tari khas 20 kecamatan Se-Kukar.
Turut dihadiri Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, perwakilan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif RI, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan perwakilan sebagian delegasi peserta Organization Islamic Cooperation Culture Activity (OICCA) dari 56 negara.
Event tahunan yang menampilkan berbagai seni dan budaya dari seluruh Nusantara ini akan berlangsung selama enam hari, mulai 9-14 Juli 2023. Tema yang diusung kali ini adalah “Nusantara Namaku, Jaya Negeriku”. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.
“Kita mencoba melakukan kreativitas inovasi, dengan harapan ke depan lebih banyak lagi keikutsertaan kabupaten kota se-Indonesia, itu yang ingin kita optimalkan,” ungkap Bupati Kukar.
Acara ini juga akan melibatkan partisipasi dari tujuh Provinsi di Indonesia, antara lain DKI Jakarta, Provinsi Kalimantan Utara, Maluku, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (Labuan Bajo dan Flores) dan Provinsi Bali.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, Pemkab ingin mengoptimalkan budaya yang ada di Kukar maupun budaya nusantara ini agar bisa di satukan untuk hadir di Kukar dengan semangat dari Kukar untuk Indonesia.
”Khusus budaya Kutai harus kita beri ruang lebih besar. Jadi dari sisi itu yang dulu namanya TIFAF, sekarang diubah menjadi Kukar Festival Budaya Nusantara. Untuk menjaga konsistensinya, tahun depan akan dilaksanakan lagi,” ungkapnya.
Edi menyatakan alasan dasar berubah menjadi festival budaya nusantara, karena pihaknya ingin mengoptimalkan , menghargai para pelaku seni yang masih menjaga tradisi budaya nusantara.
Harapannya, kunjungan delegasi dari negara islam tersebut juga bisa memberikan motivasi kepada masyarakat Kukar untuk lebih menjaga kearifan lokal daerahnya.
Penulis: Nurfaradiba | Editor : Anika Mustari Beduttang