ADV LIPSUS – Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kaltim mengucap bangga kepada atlet Karate Persatuan Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Kalimantan Timur atas prestasi yang diraih dalam kejuaraan Piala Menpora yang baru-baru ini digelar di GOR Padjajaran Bandung.
Pasalnya, Kalimantan Timur berhasil memborong sembilan medali emas, satu perak, dua perunggu dan pencapaian ini membawa FORKI Kaltim pada posisi runner-up.
Atlet Karate Kaltim yang berhasil meraih medali pada Piala Menpora RI Cup 3 yang diselenggarakan di Bandung, yaitu Fajar Romadhon Juara I Kata Perorangan putra senior Alya,citra,Ayu juara I Kata Beregu Putri Senior Antonius Tekwan Juara I – 55kg putra senior Gordolindo Hutagaol Juara I -67 Kg Putra Senior Eriktius Juara I -76 kg Putra Senior Roghisissalam Juara I – 84 Kg Putra Senior Elsie Juara I -55kg Putri Senior Vanessa Pondaag Juara I -68kg Putri Senior Vanensella Pondaag Juara I + 68kg putri Senior Damayanti Juara II -50 Kg putri Senior Novel Juara III +84 Kg Putra Senior Leonardo Juara III -60kg putra Senior.
Melihat pencapaiannya yang luar biasa, Seno Aji selaku Ketua FORKI Kaltim menyampaikan apresiasi Kepada para atlet, bahwa hal ini menjadi bukti dedikasi yang luar biasa dan persiapan yang tak kenal lelah.
“Kerja Keras dan Kesiapsiagaan Terbayar, Meraih juara kedua di kejuaraan bergengsi tersebut bukanlah hal yang mudah, dan itu adalah hasil langsung dari usaha keras yang dilakukan oleh para atlet Karate Kaltim,” kata Seno Aji.
Ia mengakui, Persiapan atlet yang berat untuk penampilan luar biasa mereka di turnamen Piala Menpora serta banyak tantangan sepanjang perjalanan para atlet namun semangat tak tergoyahkan agar tetap mampu menunjukkan ketangguhan dan keterampilan mereka.
“Persaingan sengit, dan mereka harus bersaing dengan lawan yang kuat dari provinsi lain. Namun, dedikasi mereka yang tak tergoyahkan pada olahraga ini yang membuat mereka sukses, ” ungkapnya.
Pada Kesempatan ini, Seno Aji juga memberikan pesan kepada para atlet untuk tetap fokus dan tidak berpuas diri setelah sukses di turnamen tersebut. Dia menekankan pentingnya kerja keras yang berkelanjutan, ketekunan, dan perbaikan terus-menerus.
Penulis: Nurfaradiba | Editor : Anika Mustari Beduttang