ADVERTORIAL – Sebanyak 202 orang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mata pelajaran (mapel) otomotif dan pariwisata diberikan pelatihan peningkatan keterampilan (upskilling). Kegiatan ini digelar Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, selama lima hari, dari Senin (6/11/2023) lalu hingga Sabtu (11/11/2023) mendatang.
Kegiatan berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan, Jalan Brigadir Jenderal Ery Suparjan Nomor 2, Klandasan Ulu, Balikpapan. Peserta pelatihan sebanyak 202 orang guru itu terdiri 137 tenaga pendidik (tendik) dari bidang keahlian otomotif dan 65 tendik pariwisata. Pelatihan menghadirkan sebanyak tujuh orang narasumber, yakni Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dinas Pariwisata Kaltim, PT United Tractors, PT Astra Honda Balikpapan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Politeknik Negeri Samarinda, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Mulawarman.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Armin selaku Kepala Bidang Pembinaan GTK mengharapkan, dengan pelatihan ini kompetensi tendik mapel otomotif dan pariwisata dapat meningkat. “Diharapkan tenaga pendidik dapat mendapatkan peningkatan kompetensi agar bisa membimbing anak didiknya dalam mendapatkan skill yang mumpuni sebagai bekal setelah kelulusan menempuh pendidikan sekolah terutama di bidang otomotif dan pariwisata.
Kedua bidang kejuruan itu, kata Armin, merupakan bidang yang banyak diminati peserta didik, dan lulusannya diminati masyarakat luas. Bidang kejuruan itu di sekolah sangat diminati masyarakat dan output-nya juga sangat diperlukan. “Di mana bidang tersebut tentu saja akan terus dibutuhkan oleh masyarakat luas,” kata Armin.
Menurut Armin, proses pembelajaran di kelas selain menekankan kompetensi profesional guru, juga menekankan kompetensi pedagogis. “Kita juga memahami bahwa dalam proses pembelajaran di kelas, selain kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru, namun juga harus menguasai kompetensi pedagogis, karena kompetensi ini bukan hanya untuk mengajar tetapi untuk mengembangkan kepribadian peserta didik secara terpadu,” pungkas Armin. (ADV/AJS/DISKOMINFO)