Sri Wahyuni Ingatkan ASN Agar Jaga Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Sri Wahyuni Ingatkan ASN Agar Jaga Penghargaan Satyalancana Karya Satya

ADVERTORIAL –  Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Republik Indonesia (Korpri) ke-52 Tahun 2023, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan anugerah Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim),

Penganugerahan Satya Lencana pengabdian PNS 30, 20, dan 10 tahun itu disematkan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik usai upacara HUT Korpri ke-52 yang dilaksanakan di Halaman Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda, Rabu (29/11/2023).

Satyalancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan atau yang dianugerahkan kepada PNS sebagai penghargaan atas dedikasi pelaksanaan tugasnya yang telah menunjukan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan serta telah bekerja secara terus menerus sekurang-kurangnya 10 tahun, 20 tahun atau 30 tahun.

Satyalancana Karya Satya diperuntukan bagi para PNS yang dalam waktu yang cukup lama untuk setia terhadap Negara, cakap dan rajin dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat dijadikan sebagai teladan bagi Pegawai yang lain.

Dalam ramah tamah dengan para PNS di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim usai upacara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar sungguh-sungguh menjaga penghargaan Satyalancana Karya Satya yang diterima.

Sri menekankan agar penghargaan tersebut tidak tercoreng oleh perilaku yang tidak seharusnya dilakukan oleh ASN. Sehingga tidak menghancurkan pengabdian yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Untuk itu, ASN harus berhati-hati terhadap godaan yang mungkin muncul untuk melanggar aturan.

“Jangan sampai menodai perjuangan pengabdian yang sudah dibangun bertahun- tahun,” pesan Sri Wahyuni.

Menurut Sri, penghargaan yang diberikan hendaknya menjadi pertimbangan, jika ada bisikan yang menggoda untuk berjalan tidak sesuai dengan koridornya.

“Kita akan meninggalkan jejak cerita, tentu kita akan memilih jejak mana yang ingin ditinggalkan di tempat tugas di mana pun berada, kepada pimpinan, bawahan masyarakat dan keluarga,” tuturnya.

Lanjutnya, masyarakat memandang ASN sebagai teladan, bukan hanya sebagai penerima satyalencana. Selain itu, dia pun meminta ASN memberikan hak pilihnya, bersifat netral, tidak ikut kampanye, mengajak pihak lain dan tidak ikut kampanye.

Sri meminta ASN untuk berhati-hati menggunakan media sosial saat memberikan komentar dan tidak dianjurkan memberikan reaksi like terhadap capres dan cawapers. (ADV/AJS/DISKOMINFO)

Advertorial Diskominfo Kaltim