JEPANG – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) menyebut sampai saat ini ada sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di shelter, usai gempa magnitudo 7,5 mengguncang Jepang pada, Senin (01/01/2024).
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyebut dari sembilan orang yang berada di shelter, enam di antaranya adalah mahasiswa di Toyama, satu WNI di Noto dan dua pemagang di Ishikawa.
“Sampai dengan Selasa (02/01/2024) pukul 17.40 terdapat sembilan WNI, mayoritas mahasiswa, berada di shelter yang disiapkan otoritas setempat,” kata Judha dalam keterangannya.
Meski otoritas setempat telah mencabut peringatan tsunami, namun telah dikeluarkan peringatan kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan, “Kondisi mereka dalam keadaan baik,” ungkap Judha.
“Kedutaan Besar RI (KBRI) dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) mengimbau agar para WNI tetap waspada dan terus memantau informasi dan arahan otoritas setempat,” ungkap Judha. Hingga hari ini jumlah korban jiwa akibat gempa besar di Ishikawa Jepang mencapai 48 orang.
Penulis: Rian | Penyunting: Aji Utami