Parpol Pemilu 2024 Yang Diprediksi Lolos ke DPR

Parpol Pemilu 2024 Yang Diprediksi Lolos ke DPR

JAKARTA –  Sebanyak 18 partai politik (parpol) jadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.  Ke-18 parpol ini akan jadi pilihan pemilih pada hari pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.

Adapun ke-18 parpol itu adalah :

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
4. Partai Golongan Karya (Golkar)
5. Partai Nasional Demokrat (NasDem)
6. Partai Buruh
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
11. Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)
12. Partai Amanat Nasional (PAN)
13. Partai Bulan Bintang (PBB)
14. Partai Demokrat
15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
16. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
18. Partai Ummat

Ke-18 parpol ini akan berupaya keras meloloskan wakilnya ke parlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Demikian pula para calon anggota legislatif (Caleg) mengerahkan segala upaya dan tenaga agar terpilih jadi Anggota DPR RI.

Meskipun tidak semua parpol ini bisa meloloskan wakilnya ke parlemen karena harus memenuhi syarat parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen yang merupakan ambang batas perolehan suara minimal parpol agar bisa meloloskan wakilnya ke DPR.

Di Pemilu 2024 ini PT ditetapkan sebesar 4 persen atau dengan kata lain parpol yang memiliki suara di atas 4% berhak untuk memperoleh kursi di parlemen sesuai UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. melansir temuan lembaga survei mengenai parpol yang diprediksi bisa lolos ke DPR, Jumat (12/01/2024),

  • Survei Median

Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas parpol peserta Pemilu 2024. pada Senin (08/01/2024) beberapa waktu lalu. Survei Median dilakukan pada 23 Desember 2023-1 Januari 2024.

Populasi sampel dalam survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih dengan target sampel sebesar 1.500 responden dengan margin of error sebesar +/- 2,53% pada tingkat kepercayaan 95%. Selengkapnya berikut hasil survei Median pada Desember 2023:

PDIP 20,8%
Gerindra 20,1%
Golkar 8,5%
PKB 8,0%
NasDem 7,6%
PKS 5,4%
PAN 4,1%
Demokrat 4,0%
PSI 2,9%
Gelora 2,8%
PPP 1,2%
Perindo 0,6%
Partai Ummat 0,3%
PBB 0,1%
Hanura 0,1%
Buruh 0,1%
Undicide 13,4%

Jika melihat hasil survei di atas maka 8 parpol terbawah terancam tidak lolos ke parlemen seperti PSI, Gelora, PPP, Perindo, Partai Ummat, PBB, Hanura, dan Partai Buruh.

“Tren elektabilitas yang terus naik itu, bila terus berlangsung maka tidak menutup kemungkinan Partai Gelora dan PSI akan lolos ke Senayan,” kata Menurut peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurrahman. Sebaliknya PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, PKS, PAN, Demokrat berpeluang meloloskan wakilnya ke DPR.

  • Survei IPE

Lembaga riset dan survei Indonesia Political Expert (IPE) merilis hasil survei Selasa (2/1/2024). Dalam hasil surveinya, elektabilitas PDIP unggul sebesar 23,80 persen. Disusul Gerindra 17,80 persen, Golkar 12,70 persen, PKS 6,80 persen, PKB 6,60 persen, dan NasDem 5,10 persen. Selanjutnya Demokrat 3,90 persen, PAN 3,60 persen, dan PPP 2,70 persen. Sisanya Perindo, PSI, Hanura, Gelora, Ummat, PBB, Garuda dan Buruh berada di bawah angka 1 persen.

Kemudian pemilih yang tidak memberikan jawaban sebesar 11 persen. Survei ini dilaksanakan pada rentang waktu periode Agustus 2023 hingga Januari 2024. Dilaksanakan di seluruh kabupaten kota di Indonesia. Jumlah responden 2.400 responden, sampling error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

  •  Survei Lembaga Indikator

Pada 23-24 Desember 2023, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis elektabilitas parpol pada Pemilu 2024. Survei tersebut memperlihatkan PDIP dan Partai Gerindra bersaing ketat menempati posisi nomor 1. Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersaing ketat agar bisa lolos ambang batas parlemen parliamentary threshold.

Survei Indikator ini melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional. Margin of error survei yakni +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut elektabilitas parpol terbaru menurut Survei Indikator:

  1. Parpol yang akan lolos ke DPR RI:

PDIP 19,1 persen
Partai Gerindra 18,2 persen
Partai Golkar 9,3 persen
PKB 7,8 persen
Partai NasDem 6,2 persen
PKS 6 persen
PAN 4,5 persen
Partai Demokrat 4,4 persen

        2. Parpol yang terancam tak lolos ke DPR RI:

PPP 2,8 persen
PSI 2,4 persen
Perindo 1,7 persen
Partai Ummat 0,8 persen
Patai Hanura 0,4 persen
PBB 0,4 persen
Partai Gelora 0,3 persen
Partai Buruh 0,2 persen
Partai Garuda 0,2 persen
PKN 0,1 persen
TT/TJ 15,1 persen

  • Survei CSIS

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik  terbaru untuk periode 13 – 18  Desember 2023. Hasilnya PDIP menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi  disusul Gerindra dan Golkar. Sementara itu, Perindo, PPP, PSI tak lolos parlementery threshold 4 persen.

Survei CSIS dilakukan dengan wawancara tatap muka melibatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia. Sedangkan penarikan simple menggunakan metode Multistage Random Sampling. Sample yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.

Dengan  margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Berikut elektabilitas parpol terbaru menurut Survei CSIS

  1. Parpol yang diprediksi lolos ke DPR RI:

PDIP: 16,4 persen
Gerindra: 14,6 persen
Golkar: 11,9 persen
PKS: 11,8 persen
PKB: 9,2 persen
NasDem: 6,4 persen
PAN: 5,2 persen
Demokrat: 4,8 persen

      2. Parpol yang diprediksi tidak lolos ke DPR RI:

PPP: 3,5 persen
Perindo: 1,5 persen
PSI: 1,3 persen
Hanura: 0,5 persen
Gelora: 0,4 persen
PBB: 0,2 persen
PKN: 0,1 persen
Garuda: 0,1 persen
Partai Ummat: 0,1 persen
Rahasia/belum menentukan pilihan: 5,9 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 6,4 persen

Redaksi02

Advertorial Nasional