Polisi Cek TKP, Terkait Bullying Anak di Sekolah Internasional

Polisi Cek TKP, Terkait Bullying Anak di Sekolah Internasional

JAKARTA – Sebuah video perundungan yang diduga melibatkan siswa sekolah internasional di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, viral media sosial (medsos). Video tersebut memperlihatkan seseorang anak laki-laki berkacamata berdiri dengan tangan ke belakang. Di depannya, seorang anak laki-laki mengenakan kaus coklat tampak merundung.

Anak laki-laki berbaju cokelat tersebut mengucapkan kata-kata kasar dan mendorong anak berkacamata. Ia juga sempat mencekik leher anak berkacamata hingga tubuh anak tersebut terhuyung ke belakang. Di sekeliling mereka, tampak anak laki-laki lainnya yang ikut bersorak dan meneriaki saat sang anak berkaus cokelat melontarkan kata makian kepada anak berkacamata.

Video tersebut lantas dikaitkan dengan sosok putra Vincent Rompies, berinisial L. L diduga menjadi salah satu anggota geng GT, geng di sekolah internasional di BSD yang ramai disebut melakukan perundungan. Keterlibatan L ini dibenarkan oleh pihak sekolah. Namun, belum diketahui apa putra Vincent Rompies itu melakukan perundungan secara langsung atau tidak.

“Iya anak Vincent terlibat,” kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra. Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan mengaku sudah menerima laporan kasus dugaan perundungan di sekolah internasional dari orang tua korban.

Polisi juga telah melakukan cek Tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan korban dan saksi. “Orang tua dari korban sudah melaporkan secara resmi ke Polres Tangerang Selatan yang saat ini kasusnya dalam proses penanganan Unit PPA Satreskrim Polres Tangerang Selatan,” kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih Dwi Nuryanto.

“Untuk penanganannya, kita segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan segera melakukan cek TKP di mana TKP ini di salah satu warung yang berlokasi di depan sekolah menengah atas tersebut. Kita sudah cek TKP dan sudah melakukan pemeriksaan kepada korban dan saksi,” lanjutnya.

Untuk pelaku, Ipda Galih menyatakan masih mendalami. Namun, dipastikan lebih dari satu orang yang melakukan perundungan kepada korban. “Lebih dari satu orang pelaku yang saat ini masih dalam proses penyeldikan. Untuk siapa-siapa pelakunya atau yang berbuat kepada korban, kita masih proses,” tutupnya.

Vincent Rompies hingga saat ini belum berkomentar soal dugaan keterlibatan anaknya dalam kasus perundungan ini, Senin (19/02/2024).

Redaksi02

Berita Lainnya Kasus