Berkedok Dokter, Pengangguran di Cikarang Tipu Pasiennya 2019-2024

Berkedok Dokter, Pengangguran di Cikarang Tipu Pasiennya 2019-2024

BEKASI – Kedok seorang pria berinisial ITB (39) yang mengaku sebagai dokter di sebuah klinik daerah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi , terbongkar. Aksi ITB ketahuan setelah jajaran Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi dan Kepolisian Sektor (Polsek) Cikarang menggerebek Klinik Pratama Keluarga Sehat miliknya.

Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar (Kombes) Twedi Aditya Bennyahdi berujar, ITB berhasil mengelabui para pasiennya di Perum Taman Cikarang Indah Blok F 20 No 6 Ciantra, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. “Korbannya ada beberapa masyarakat karena sudah beroperasi dari 2019 sampai 2024,” tutur Twedi di Mapolres Metro Bekasi, Selasa (19/3/2024).

Adapun penangkapan pelaku itu berawal dari adanya laporan warga yang curiga dengan kredibilitas ITB pada Selasa (12/3/2024). Polisi menyita sejumlah peralatan medis dari klinik Pratama Keluarga Sehat milik dokter gadungan berinisial ITB di Cikarang Selatan “Barang bukti yang diamankan satu buah KTP atas nama dokter ITB, enam buah buku daftar pasien dan resep periode dari Agustus 2020 dengan Februari 2024,” ucap Twedi. Twedi melanjutkan, selain barbuk tersebut, ada pula sejenis obat-obatan, 13 suntikan, satu buah buku hasil laboratorium, tiga jas dokter warna putih, dan stetoskop.

ITB dipastikan bukan berprofesi sebagai dokter setelah polisi mendalami bersama IDI Kabupaten Bekasi dan Dinkes Kabupaten Bekasi. “Memang benar pelaku tidak memiliki SIP (Surat Izin Praktik) dan tidak terdaftar sebagai dokter,” kata Twedi.

ITB mengaku terdesak kebutuhan ekonomi sehingga melakukan penipuan selama lima tahun terakhir di Klinik Pratama Keluarga Sehat. “Motif karena kebutuhan ekonomi. Sebelum (jadi) dokter, dia pengangguran,” imbuh Twedi. Twedi menuturkan, ada beberapa warga Bekasi yang menjadi korban praktik dokter abal-abal ITB dari 2019 sampai 2024 di klinik itu.

Twedi menuturkan, polisi masih mendalami apakah ada dampak serius yang dialami para korban. “Masih didalami karena kan tadi ada buku pasien. Nanti kami juga dalami ada kerugian apa dari masyarakat setelah berobat,” imbuh dia. Polisi juga masih mencari tahu jumlah pasien yang telah diobati oleh ITB. “Dia beraksi sendiri, dibantu perawat. Mereka hanya bekerja sebagai petugas,” kata Twedi. []

Redaksi08

Berita Lainnya Nasional