JAKARTA – Tim Nasional (Timnas) Indonesia menang 1-0 atas Vietnam pada Kamis (21/03/2024) malam. Satu-satunya gol Garuda dilesakkan Egy Maulana Vikri. Saat Egy membobol gawang Filip Nguyen pada menit ke-52, romantisme membuncah di tribune Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Gemuruh bahagia pecah, sepecah-pecahnya. Ini adalah kemenangan pertama Indonesia atas Vietnam di Jakarta. Indonesia memang pernah menang di kandang saat menjamu Vietnam, tetapi bukan di Jakarta.
Dengan kemenangan atas Vietnam di GBK, seluruh anggota AFF (ASEAN) sudah pernah tumpas di GBK. Tak ada lagi tim yang pantas merasa digdaya tak pernah tumbang di GBK. Namun romantisnya kemenangan atas Vietnam tetap saja memunculkan khawatir. Seperti ada krisis yang terjadi dalam permainan Rizky Ridho dan kawan-kawan dalam laga ini. Jika dibanding performa saat melawan Australia pada babak 16 besar Piala Asia 2023, kontras. Gaya main yang progresif, agresif, dan determinatif tampak lekang.
Tanpa harus menyebutkan statistik, permainan tim asuhan Shin Tae Yong tak enak dipandang mata. Sepanjang 20 menit babak pertama, Indonesia seperti tak punya pola main. Membangun serangan dari bawah tak jalan, main bola panjang mengecewakan. Pada awal duel ini Jay Idzes, Ridho, dan Justin Hubner seperti dibiarkan membuka panggung hiburan. Asumsi muncul, jika Timnas Indonesia main seperti ini di Vietnam, akan dilumat. Bermain di Stadion My Dinh, Hanoi pada Selasa (26/03/2024) nanti bisa menjadi kuburan.
Sejarah mencatat, Indonesia terakhir kali di menang di stadion nasional Vietnam itu pada 11 Desember 2004. Saat itu Indonesia menang 3-0 dalam ajang Piala AFF 2004. Dalam bayang-bayang kekhawatiran Timnas Indonesia dilumat Vietnam, ada magis atau sihir yang diciptakan Jay Idzes di GBK. Pemain debutan ini tampil dingin, licin, lugas, dan ganas. Bek 23 tahun ini membuat pertahanan Indonesia kukuh. Pemain depan Vietnam dibuat frustrasi oleh Idzes.
Umpan Idzes juga akurat. Sebanyak 46 umpan tepat sasaran dilepas. Ini menjadi yang tertinggi dari seluruh pemain Indonesia dan Vietnam dalam pertandingan tersebut. Salah satu aksi Idzes yang membuat decak kagum terjadi pada masa injury time babak kedua. Dalam situasi serangan balik Vietnam, Idzes mengelabui pemain Vietnam dengan underlap.
Kombinasi Idzes, Ridho, dan Hubner di pertahanan benar-benar membuat tenang. Ini seperti jadi secercah harapan bahwa Indonesia bisa membuat sejarah di Hanoi nanti. Pada saat yang sama Hokky Caraka lagi-lagi tampil kurang impresif. Striker 19 tahun ini nyaris tak punya tembakan ke arah gawang Vietnam selama 45 menit.
Ini seperti pengulangan momen dari pertandingan sebelumnya di Piala Asia 2023. Saat diberi kepercayaan, aksi-aksi Hokky sama sekali tak memenuhi ekspektasi. Namun Shin berpendapat berbeda. Dengan usia 19 tahun, Hokky diyakini punya masa depan cerah. Jam terbang bersama Timnas Indonesia diyakini membuat kualitas Hokky terasah.
Shin seperti melihat masa yang akan datang. Kebuntuan lini depan Timnas Indonesia saat ini, dalam pandangan Shin, tak lain karena striker muda selalu dicerca. Akankah Hokky jadi garang di masa depan? Waktu jua yang akan menjawab. Namun penempaan saat ini adalah kunci. Shin sedang menyiapkan prekognisi Timnas Indonesia. []
Redaksi08